Viral Medsos
Plt Wakil Kepala Dinas Pendidikan Syaifullah: Asteria Fitriani Bukan Guru SMPN 30
Warganet itu menulis di facebook bahwa tidak perlu lagi pasang foto presiden dan wakil presiden di sekolah-sekolah.
Penulis: Junianto Hamonangan | Editor: Dian Anditya Mutiara
Sebuah postingan di media sosial facebook belakangan menjadi perbincangan dan viral.
Sebuah akun menginginkan tidak perlu lagi adanya pemasangan foto presiden dan wakil presiden di sekolah-sekolah.
Postingan itu berasal dari sebuah akun bernama Asteria Fitriani.
Warganet itu menulis di facebook bahwa tidak perlu lagi pasang foto presiden dan wakil presiden di sekolah-sekolah.
“Kalo boleh usul... di sekolah2 tidak usah lagi memajang foto Presiden & Wakil Presiden... turunin aja foto-fotonya... kita sebagai guru ngga mau kan mengajarkan anak2 didik kita tunduk, mengikuti dan membiarkan kecurangan dan ketidakadilan?,” tulisnya.
• Wanita Mengamuk di Dalam Masjid, Psikolog: Kasus Ini Rentan Munculkan Gejolak Sosial
“Cukup pajang foto GOODBENER kita ajaa... GUBERNUR INDONESIA ANIES BASWEDAN...,” sambungnya.
Setelah postingan itu viral, warganet ramai-ramai mengomentari dan pemilik akun itu dikatakan sebagai salah seorang guru dari SMPN 30 Jakarta.
Bahkan salah satu postingan Twitter akun @Ihena66 melampirkan sebuah foto yang menunjukkan pemilik akun Asteria Fitriani dengan latar belakang yang bertuliskan SMPN 30 Jakarta.
• SEDANG VIRAL Kakek Hampir 100 Tahun Nikahi Nenek di Yogya, Sempat Akan Diarak Warga Keliling Kampung
Pelaksana Tugas - Plt Wakil Kepala Dinas Pendidikan Syaifullah mengatakan pihaknya telah melakukan penelusuran dan hasilnya tidak ada guru bernama Asteria Fitriani di SMPN 30 Jakarta.
“Saya sudah telusuri dan komunikasi dengan kepala sekolah, jadi di SMPN 30 itu tidak ada nama yang bersangkutan. Tidak ada guru yang bersangkutan,” ucap Syaifullah, Senin (1/7).
Selanjutnya Dinas Pendidikan DKI Jakarta menginstruksikan agar pihak sekolah membuat klarifikasi tertulis yang menjelaskan bahwa tidak ada guru maupun staf atas nama tersebut di lingkungan SMPN 30 Jakarta.
“Kepada guru-guru dan kepada sekolah untuk tetap menjunjung tinggi kebersamaan dan persatuan bangsa. Jangan memposting hal-hal yang kurang baik, silakan menulis dan menggunakan media sosial dengan baik,” kata Syaifullah.