Film
Mendalami Peran Ningsih di Film Perburuan, Ayushita Nugraha Banyak Berdiskusi Bersama Richard Oh
Ayushita Nugraha beradu akting bersama Adipati Dolken di film Perburuan yang kisahnya diangkat dari Novel Perburuan tulisan Pramoedya Ananta Toer.
Penulis: Irwan Wahyu Kintoko | Editor: Irwan Wahyu Kintoko
Peran Hardo yang dimainkan Adipati Dolken di film Perburuan diakuinya tidak mudah dimainkan.
Apalagi Adipati Dolken baru saja menyelesaikan syuting film Warkop DKI Reborn 3 dan Warkop DKI Reborn 4 di Maroko dan memainkan peran sebagai Kasino.
Dari Richard Oh, sutradara film Perburuan, Adipati Dolken mempelajari dan mendalami karakter Hardo yang dimainkannya di film produksi Falcon Pictures.

Kisah film Perburuan diangkat dari Novel Perburuan tulisan sastrawan kondang Pramoedya Ananta Toer.
Dari novel tersebut, Adipati Dolken juga mempelajari karakter Hardo.
Adipati Dolken juga beruntung mendapatkan lawan main di film seperti Ayushita Nugraha.
• Tantangan Baru Adipati Dolken, Peran Hardo di Film Perburuan dari Novel Pramoedya Ananta Toer
• Ditodong Raffi Ahmad, Ayushita Nugraha Diminta Duet Bersama Band Bunga
Ayushita diminta Richard Oh memerankan tokoh Ningsih.
Seperti Adipati Dolken, Ayushita Nugraha juga tidak mudah memainkan peran Ningsih tersebut.
"Untuk mendalami karakter Ningsih, aku banyak berdiskusi bersama sutradara," kata Ayushita Nugraha berbincang di RBoJ Cafe, Jalan Buncit Raya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (26/6/2019).

Setelah mendapatkan kesimpulan dari kisah yang diungkapkan Richard Oh, Ayushita Nugraha baru mendalami peran Ningsih.
"Baru setelahnya mempelajari peran Ningish base on karakter, termasuk memahami latar belakang karakter tersebut. Aku merasakan ada banyak bahasa formal dalam dialog di film ini," kata Ayushita Nugraha.
Ningsih, seperti dikisahkan dalam Novel Perburuan, bekerja sebagai guru yang menjalin asmara bersama Hardo.
• Mendalami Peran Minke di Film Bumi Manusia, Iqbaal Ramadhan Banyak Membaca Novel Max Havelaar
• Hanung Bramantyo Yakin Pramoedya Ananta Toer Bangga Melihat Novel Bumi Manusia Diangkat ke Film
"Ningsih ini bisa dibilang berjiwa Kartini. Dia memperjuangkan kemandirian perempuan, dia juga mandiri," jelas Ayushita.
Angga, salah satu cucu mendiang Pramoedya Ananata Toer, menceritakan, Novel Perburuan ditulis kakeknya pada 1949.
"Novel Perburuan ini ditulis Eyang Pramoedya ketika masih berada didalam penjara Bukit Duri. Saat itu, Eyang Pram dipenjarakan pemerintah Belanda," kata Angga.
