Kecelakaan Maut Tol Cipali
Sering Terjadi Kecelakaan di Tol Cipali, Warga Percaya Kekuatan Mistis Batu Bleneng Ikut Andil
Bukan kali ini saja terjadi kecelakaan di Tol Cipali. Setidaknya hampir setiap bulan selalu ada kecelakaan di lokasi tersebut.
Penulis: Desy Selviany | Editor: Dian Anditya Mutiara
Kecelakaan di Tol Cikampek-Palimanan (Cipali), Jawa Barat kembali terjadi pada Senin (17/6/2019).
Salah seorang penumpang Amsor merebut kendali sopir bus sehingga mengakibatkan kecelakaan.
Setidaknya kecelakaan yang terjadi pada dini hari itu mengakibatkan 12 orang tewas dan 37 orang lainnya luka-luka.
Kecelakan di Km 150 tol Cipali yang melibatkan bus Safari bernomor polisi H 1469 CB, Mitsubishi Xpander, Toyota Innova bernomor polisi B 168 DIL, dan truk Mitsubishi bernomor polisi R 1436 ZA.
• Kecelakaan Maut Tol Cipali Renggut Nyawa Ayah dan Anak, Suasana Rumah Duka Hingga Reaksi Keluarga
• 8 Fakta Kecelakaan Maut di Tol Cipali yang Tewaskan 12 Orang
• Penumpang Pemicu Kecelakaan Maut di Tol Cipali Bekerja Sebagai Sekuriti di Jakarta
Setidaknya bukan kali ini saja kecelakaan terjadi di tol Cipali. Baru pada bulan Maret 2019 lalu terjadi kecelakaan di Tol Cipali KM 78.
Seperti dikutip dari Tribunnews kecelakaan yang melibatkan minibus dan Truk Fuso itu menelan 5 korban jiwa.
Hanya berselang sebulan setelahnya, kecelakaan terjadi di Tol Cipali pada April 2019. Kecelaakn terjadi KM 138 Tol Cipali.
Seperti dikutip dari Kompas.com kecelakaan yang melibatkan 3 kendaraan itu telah menewaskan 4 orang.
Kisah Mistis Batu Bleneng
Banyaknya kecelakaan di jalan tol tersebut membuat Tol Cipali menambah keangkeran jalan tol yang diresmikan pada 30 Juni 2015 itu.
Adanya cerita mistis Tol Cipali pun beredar di masyarakat luas, khususnya di masyarakat Jawa Barat yang tinggal di area dekat dengan jalan tol.
Seperti dikutip dari TribunJabar, salah seorang warga yang tinggal di Walahar, Kecamatan Gempol, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat mengakui adanya unsur mistis di wilayah tol tersebut.
Romli (55), warga di pinggir Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) mengakui jika di sekitar tol terdapat batu mistis yang tidak dapat dipindahkan pihak kontraktor saat membangun jalan tol tersebut.
"Gunung yang tinggi bisa dibelah untuk jalan tol, tapi batu itu tidak bisa," ujar Romli.
Jika diperhatikan sisi sebelah kanan (kalau dari arah Cikampek/Jakarta), terdapat tebing tinggi yang dibelah untuk jalan tol.