Tensi Perang Dagang Masih Tinggi, Berikut Dampaknya Terhadap Indonesia

Dampak dari tensi perang dagang yang belum turun itu membuat aliran modal asing yang kian tertekan lantaran risiko berinvestasi yang meningkat.

thinkstockphotos
Ilustrasi. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo pun memaparkan dampak dari perang dagang antara kedua negara adidaya tersebut terhadap Indonesia. 

Trump mengancam akan menaikkan tarif impor produk China jika Presiden China Xi Jinping tidak menemuinya di gelaran pertemuan kepala negara G20 di Jepang.

Dampak dari tensi perang dagang yang belum turun itu membuat aliran modal asing yang kian tertekan lantaran risiko berinvestasi yang meningkat.

WARTA KOTA, PALMERAH--- Sepertinya tensi perang dagang antara Amerika Serikat dan China belum menunjukkan tanda akan reda.

Ini ditunjukkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang kembali mengancam China.

Trump mengancam akan menaikkan tarif impor produk China jika Presiden China Xi Jinping tidak menemuinya di gelaran pertemuan kepala negara G20 di Jepang.

Kini Beli Emas Secara Online, Tips Beli Emas di E-Commerce

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo pun memaparkan dampak dari perang dagang antara kedua negara adidaya tersebut terhadap Indonesia.

Dampak dari tensi perang dagang yang belum turun itu membuat aliran modal asing yang kian tertekan lantaran risiko berinvestasi yang meningkat.

"Dengan adanya eskalasi perang dagang itu memang risiko berinvesatsi di negara berkembang termasuk Indonesia jadi meningkat," kata Perry, Selasa (11/6/2019).

Kondisi Prasarana Jalan Nasional dan Tol Sudah Baik, Basuki: Rest Area Akan Diubah Desainnya

Perry mengatakan, berbeda dengan akhir kuartal 2018 ketika Indonesia mendapatkan aliran modal asing yang cukup deras.

Pada kuartal I-2019 ini terjadi penurunan arus investasi atau protofolio asing.

Pada kuartal IV tahun lalu, investasi portofolio yang masuk ke Indonesia mencapai 10,5 miliar dollar AS.

Perang Dagang, Amerika Serikat Yakin China Akan Bikin Kesepakatan

Sementara kuartal I 2019 ini hanya sebesar 5,4 miliar dollar AS.

"Terutama memang karena itu tadi, ketidakpastian dampak dari perang dagang," ujar Perry.

Namun dirinya meyakini Indonesia masih memiliki peluang yang besar untuk menarik investasi asing di dalam negeri.

Banyak Pengembang Properti di Bekasi Belum Serahkan Lahan

Sebab, dalam dua tahun ke depan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat diprediksi bakal tertekan.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved