Sama-sama Gila, Dani Alves Cocok dengan Richarlison

Neymar tidak lagi sekadar teman satu tim bagi Dani Alves, tapi sudah seperti sahabat, bahkan saudara.

Kedua pesepak bola Brasil ini sama-sama bermain di klub Paris Saint-Germain, dan permainan mereka saling mendukung satu sama lain.

Maka tak mengherankan jika banyak orang di Brasil mengkhawatirkan kedigdayaan timnas mereka itu di Copa America 2019, setelah Neymar mengundurkan diri dari tim akibat cedera.

Namun, ternyata Alves sudah menemukan rekan baru untuk didukung dan mendukungnya. Pria itu adalah Richarlison, striker klub Everton, di Inggris.

Dalam dua pertandingan persahabatan menjelang Copa America, melawan Qatar dan Honduras, permainan Alves dan Richarlison sangat nyambung, meski pun mereka belum pernah bermain bersama sebelumnya.

Sebagaimana dilansir Globo, pada pertandingan melawan Qatar, yang merupakan laga pertama mereka, Richarlison dna Alves membutuhkan waktu 16 menit untuk memanaskan koneksi mereka.

Sampai akhirnya Alves berhasil melepaskan sebuah umpan silang, untuk ditanduk Richarlison masuk ke gawang Qatar.

Pombocrazy

Bagi Globo, koneksi Alves dan Richarlison melambangkan persatuan generasi senior dengan junior. Sementara Alves menyebut koneksi mereka sebagai "Pombocrazy".

Pombo adalah bahasa Portugis untuk burung dara, jadi Pombocrazy bisa diterjemahkan sebagau burung dara gila.

Memnang, ada rentang 14 tahun di antara umur Alves dan Richarlison. Namn, di usia 36 tahun, Alves masih bisa bertingkah gila-gilaan dengan Richarlison yang baru berusia 22 tahun.

Maka, ketika Richarlison mencetak gol ke-7 Brasil, dalam pertandingan kontra Honduras, maka Alves bergabung dengan Richarlison yang merayakannya dengan tarian burung dara.

Tidak jaim

Mungkin memang dibutuhkan orang seperti Alves, yang biar pun sudah senior banget, sudah menjuarai Liga Champions Eropa sampai tiga kali, tapi tidak jaim dengan pemain muda.

Lagi pula, siapa sih yang tidak kenal Alves? Pria ini seperti tak kenal kata susah karena selalu terlihat gembira, dan penuh ide-ide jail. Maka tak mengherankan jika Tite, Pelatih Timnas Brasil, memilihnya menjadi kapten tim Samba.