Pilpres 2019
Apa Dampak Pertemuan Antara Jokowi dan Prabowo Untuk Indonesia? Begini Kata Pengamat
Seorang pengamat ungkap dampak pertemuan Jokowi dan Prabowo. Seperti apa dampak pertemuan antara Jokowi dan Prabowo?
Seorang pengamat ungkap dampak pertemuan Jokowi dan Prabowo. Seperti apa dampak pertemuan antara Jokowi dan Prabowo?
WartaKotaLive melansir Tribunnews, rencana pertemuan Calon Presiden Nomor Urut 01 Joko Widodo (Jokowi) dengan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto merupakan kabar baik bagi bangsa Indonesia.
Diketahui, hal itu ditanggapi Pendiri lembaga Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Sebastian Salang.
Ia mengatakan bila Jokowi dan Prabowo merupakan tokoh dan pemimpin yang baru saja bersaing dalam kompetisi politik Pilpres 2019.
• Daftar Pemain Kunci di Final Liga Champions Tottenham vs Liverpool dan Fakta Bakal Juaranya
• Belajar Akting Film Bersama Aditya Gumay, Ocean Marchiano Hendra Justru Tertarik Balapan di Sirkuit
• Kabar Beredar Ani Yudhoyono Meninggal Dunia, Begini Respon Partai Demokrat
Buntut pertarungan tersebut, suhu politik tanah air menjadi panas.
Bahkan berbuntut terjadinya bentrokan massa dengan aparat dan menimbulkan korban jiwa.
"Jika keduanya bersepakat untuk bertemu, akan sangat membantu menyejukan suasana politik yang lagi tegang ini," ujar Sebastian Salang kepada Tribunnews.com, Jumat (31/5/2019).
Para pendukung masing-masing Capres juga diharapkan bisa menyatu kembali sebagai satu saudara sebangsa.
Selain itu, pengikutnya pun akan bisa menahan diri karena melihat para pimpinannya bertemu dan berangkulan.
Soal proses gugatan sengketa pemilu di Mahkamah Konstitusi (MK) yang sedang berjalan menurut dia, itu tidak akan terganggu.
Hakim MK juga tidak akan terpengaruh dengan pertemuan tersebut.
"Sebab lembaga tersebut independen dan tidak dapat diintervensi siapapun," jelas Sebastian Salang.
Justru menurut dia, pertemuan itu bisa memberi pesan positif bahwa siapapun dan apapun keputusan MK akan dapat diterima dua belah pihak dan para pendukungnya.
Dengan demikian apa yang terjadi pada 21-22 Mei lalu, tidak akan terjadi lagi pasca-putusan MK.