Selain Perang Dagang, Amerika Serikat Melakukan Pantauan 9 Negara

Pemantauan mata uang negara itu dilakukan oleh Departemen Keuangan Amerika Serikat yang mengeluarkan laporan valuta asing kepada Kongres.

Kebijakan mata uang telah muncul sebagai alat terbaru Donald Trump untuk menulis ulang aturan perdagangan global yang katanya telah merugikan bisnis dan konsumen Amerika.

WARTA KOTA, PALMERAH--- Selain melakukan perang dagang, Amerika Serikat juga melakukan pentauan sembilan negara.

Ke sembilan negara ini masuk dalam daftar pantauan terkait soal mata uang negara tersebut.

Mata uang negara itu masuk pengawasan karena memenuhi beberapa kriteria sebagai manipulator mata uang.

Pemantauan mata uang negara itu dilakukan oleh Departemen Keuangan Amerika Serikat yang mengeluarkan laporan valuta asing kepada Kongres.

Mengutip Bloomberg yang dilansir Kontan pada Rabu (29/5/2019) ada lima tambahan negara baru yakni Irlandia, Italia, Vietnam, Singapura dan Malaysia.

Sebelumnya ada China, Jepang, Korea Selatan dan Jerman.

• Jasa Pengiriman Ada Peningkatan, Masih Didominasi Pengiriman dari E-Commerce

Kebijakan mata uang ini muncul sebagai alat terbaru Presiden AS Donald Trump untuk menulis ulang aturan perdagangan global yang dinilai telah merugikan bisnis dan konsumen Amerika.

Penunjukan sebagai manipulator mata uang datang tanpa hukuman langsung tetapi dapat mengguncang pasar keuangan negara yang masuk ke dalam daftar.

Bank Sentral Malaysia mengatakan, negaranya mendukung perdagangan bebas dan adil dan tidak memiliki praktik mata uang yang tidak adil.

Malaysia menilai pencantuman dalam daftar tidak memiliki konsekuensi bagi perekonomian negara itu.

Sedangkan Otoritas Moneter Singapura mengatakan tidak memanipulasi mata uang untuk keuntungan ekspor.

• Kegiatan APM Bagi Pelanggan untuk Mudik Lebaran 2019

Kerangka kebijakannya berpusat pada nilai tukar untuk memastikan stabilitas harga.

Otoritas Vietnam belum menanggapi permintaan komentar terkait pantauan dari Amerika Serikat itu.