Isu Makar
Fahri Hamzah Kerap Dituding Makar: Aku Teroris Bagi Hatimu yang Penuh Kebencian
Anggota DPR RI Fahri Hamzah tak terima kerap dituding makar oleh beberapa pihak. Baginya ia hanya menyatakan kebebasan berpendapat.
Penulis: Desy Selviany | Editor: Dian Anditya Mutiara
Anggota DPR RI Fahri Hamzah kerap dituding sebagai salah satu pelaku makar.
Fahri Hamzah balas tudingan dengan puisi bertajuk Puisi dan Tragedi.
Puisi ini ia tuliskan di akun twitternya @fahrihamzah pada Rabu (29/5/2019).
“Aku teroris? Aku makar? Aku teroris bagi hatimu yang penuh kebencian,” tulis pria asal Sumba, NTB itu seperti dikutip Wartakotalive.com.
• Dapat Kabar Prabowo Subianto Mau Dijadikan Tersangka, Fahri Hamzah: Ada Apa Ini Sebenarnya?
• Fahri Hamzah Sebut Pemerintah Sedang Berfantasi Kasus Makar: Kasus Makar Sudah Tidak Ada di Dunia
Menurut Fahri, suara kerasnya selama ini karena mempertahankan apa yang menurutnya benar.
“Tapi aku membawa air bagi hatimu yang terbakar... Aku makar karena bicara benar,” baitnya lagi.
Ia pun memastikan jika ia akan selalu menjadi gangguan bagi siapapun yang memiliki hasrat dangkal dalam berkuasa.
“Aku adalah gangguan dalam hasrat berkuasa mu yg dangkal... Aku menyerah kita terbakar... Biarlah aku...” tulis mantan politisi PKS itu.
Di bait lainnya ia pun menyinggung pemerintah yang belakangan kerap menjebloskan ke penjara beberapa pengkritik.
“Katakan kepadaku bagaimana kami harus berkata? Katakan pada kami bagaimana yang benar bagimu? Bagaimana menyatakan kekecewaan? Bagaimana membantahmu? Bagaimana menyajikan kenyataan yang lain dari yang kau tau? Apakah kau ingin kami diam? Bagaimana cara diam?” tulisnya.
Fahri Minta Polisi Tidak Umbar Pasal Makar
Sebelumnya Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah pernah ungkapkan rasa khawatir dengan tingginya tensi politik menjelang pengumuman pemenang Pemilu pada 22 Mei 2019.
Apalagi menurut Fahri kubu Prabowo-Sandi tidak akan membawa sengketa Pemilu ke Mahkamah Konstitusi.
Fahri khawatir kondisi yang ada sekarang ini berimbas kepada masyarakat.
"Yang saya paling khawatirkan dan harus dipikirkan secara matang oleh semua pihak itu adalah efek kepada publik, kepada massa," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, (16/5/2019).