Liga Inggris
Gol Anwar El Ghazi Untuk Sahabat yang Mengalami Kerusakan Otak
Anwar El Ghazi tidak melupakan sahabatnya di Akademi Ajax Amsterdam, yang saat ini mengalami kelumpuhan akibat kerusakan otak permanen.
Nama Anwar El Ghazi langsung terkenal seantero Inggris, setelah dia mencetak gol dalam laga final Play off Championship, Selasa (28/5) dini hari WIB.
Pemain sayap Aston Villa itu berperan besar dalam kemenangan 2-1 Villa atas Derby County, bukan hanya dengan golnya melainkan dengan permainannya sepanjang pertandingan tersebut.
Nama El Ghazi pun semakin berkibar saat dia berfoto dengan trofi yang dimenangkannya bersama Villa. Penyebabnya, pesepak bola berusia 24 tahun ini mengenakan kaus putih dengan tulisa "Nouri 34".
Inilah cara El Ghazi mengenang rekannya di Ajax Amsterdam, Abdelhak Nouri. Gelandang Ajax tersebut lumpuh seluruh bagian tubuhnya, akibat mengalami kerusakan otak permanen pada 8 Juli 2017.
Saat peristiwa itu terjadi, El Ghazi sudah tak lagi berada di Ajax, sebab sejak Januari 2017 dia dijual klub Amsterdam itu ke Lille di Prancis. Namun, mereka sama-sama alumni Akademi Ajax.
Apalagi mereka sama-sama keturunan imigran Maroko di Belanda, sehingga latar belakang budaya yang sama itu membuat El Ghazi dan Nouri semakin dekat.
"Saya memang ingin memberikan kemenangan ini untuk Nouri, yang saat ini masih belum pulih dari kerusakan otak. Dia sangat berperan dalam hidup saya, dalam suka dan duka. Jadi, saya ingin mempersembahkan gol ini untuknya," kata El Ghazi yang dilansir laman AD.
Malpraktik
Peristiwa yang menimpa Nouri ini memang sangat tragis. Gelandang tersebut merupakan salah satu pemain muda berpotensi besar, seperti halnya Hakim Ziyech, pemain sayap Ajax, yang musim ini cemerlang di Liga Champions.
Hanya saja, karier sepak bola Nouri harus pupus mendadak, gara-gara malpraktik dalam lapangan hijau.
Pada tanggal 8 Juli 2017 itu, Ajax melakoni laga persahabatan pramusim melawan Werder Bremen. Di tengah-tengah permainan, Nouri terkena serangan jantung dan pingsan di lapangan.
Pemain yang saat itu baru berusia 20 tahun ini langsung diangkut ke rumah sakit, menggunakan helikopter. Namun, lima hari kemudian pihak Ajax mengumumkan bahwa pemain muda itu mengalami kerusakan otak permanen.

Pada tahun 2018, Ajax mengumumkan hasil investigasi kasus Nouri, dan mereka mengakui ada penanganan medis yang salah di lapangan terhadap Nouri.
Karena terburu-buru hendak membawanya ke rumah sakit, pihak paramedik Ajax tidak melakukan resusitasi, atau napas buatan, kepada Nouri di lapangan, sehingga otaknya kekurangan pasokan oksigen.
Kondisinya semakin parah karena dia dibawa ke rumah sakit dengan helikopter, di mana kadar oksigen di udara lebih tipis dibandingkan di permukaan tanah.