Terdengar Tiga Kali Suara Letusan dari Mako Brimob Membuat Warga Gempar
Warga dihebohkan dengan suara letusan mirip tembakan yang terjadi di depan kompleks Mako Brimob Subden 3 Detasemen B Pelopor.
Warga di Kelurahan Purwanegara, Purwokerto, dihebohkan dengan suara letusan mirip tembakan di depan kompleks Mako Brimob Subden 3 Detasemen B Pelopor, Purwokerto, Jawa Tengah, Sabtu (25/5/2019) dini hari.
Herlina (46), pemilik warung di seberang pintu masuk Mako Brimob mengatakan, mendengar suara letusan sebanyak tiga kali sekitar pukul 01.30 WIB.
Suara letusan tersebut terdengar cukup keras.
"Saya di dalam warung dengar suara 'ter, ter, ter…' seperti tembakan."
"Saya lihat dari dalam, ada apa, saya kepikiran, tapi di depan adem ayem."
"Kondisi lalu lintas (di jalan raya) juga masih berseliweran, enggak sepi-sepi banget," kata Herlina, Sabtu (25/5/2019).
Ketua RT 001 RW 003 Kelurahan Purwanegara, Purwokerto, Riyadi (52), mengatakan, mendengar juga suara letusan.
• Amien Rais Ungkap Makna People Power Sambil Pamerkan Buku People Power Jokowi
Namun, pria yang rumahnya sekitar 20 meter dari pintu gerbang Mako Brimob tak berani keluar.
"Sedang tidur kaget, suaranya keras sekali, sempat terbersit apa molotov, tapi saya enggak berani keluar."
"Sekitar pukul 03.00 WIB warga baru pada keluar, sudah banyak orang di depan (Mako Brimob)," ujar Riyadi.
• Aa Gym Ajarkan Doa yang Dipanjatkan Rasulullah SAW di 10 Malam Terakhir Ramadan
Sampai saat ini, belum ada keterangan resmi dari kepolisian. Berdasarkan pantauan Kompas.com, pagi ini, pos penjagaan Mako Brimob dipasang garis polisi.
Tampak anggota Tim Inafis Polres Banyumas sedang membongkar sebagian atap pos penjagaan yang menghadap ke jalan raya.
Sejumlah anggota Brimob bersenjata juga tampak berjaga di pintu gerbang. (Kontributor Banyumas, Fadlan Mukhtar Zain)
Sementara itu, kasus kerusuhan di DKI Jakarta dipastikan mengakibatkan banyak korban jiwa dan korban luka-luka.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menginformasikan, sudah delapan orang meninggal dunia akibat kerusuhan 21-22 Mei, yang menolak hasil Pilpres di Pemilu 2019 kemarin.
"Korban yang meninggal jumlahnya yang terbaru adalah delapan orang," ujar Anies Baswedan di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (23/5/2019).
Ia mengungkapkan, sebanyak 730 orang harus mendapatkan penanganan kesehatan di berbagai rumah sakit yang tersebar di Ibu Kota.
"Jenis diagnosis terbanyak yang non trauma 93 orang, luka berat 79 orang, luka ringan 462 orang, ada yang belum ada keterangan 96 orang," kata Anies.
Bahkan, dari keseluruhan korban, sebanyak 179 korban usianya masih di bawah 19 tahun.
Anies pun menyayangkan, anak-anak muda terprovokasi, sehingga ikut menjadi korban kerusuhan tersebut.
"Jadi, jumlah anak-anak muda cukup banyak di sini," kata kata Anies Baswedan.
• Rizal Ramli Menulis Surat Terbuka untuk Presiden Jokowi Ungkap Banyak Rakyat Ditembaki dan Dipukuli
Berikut identitas korban meninggal aksi 21-22 Mei 2019 yang dimiliki Pemprov DKI :
1. Farhan Syafero (31), asal Depok, Jawa Barat. Meninggal di RS Budi Kemuliaan, Rabu (22/5/2019).
2. M. Reyhan Fajari (16) asal Jakarta Pusat. Meninggal di RSAL Mintoharjo, Rabu (22/5/2019).
3. Abdul Ajiz (27) asal Pandeglang, Banten. Meninggal di RS Pelni, Rabu (22/5/2019).
4. Bachtiar Alamsyah, asal Tangerang. Meninggal di RS Pelni, Rabu (22/5/2019).
5. Adam Nooryan (19) asal Tambora Jakarta Barat. Meninggal di RSUD Tarakan, Rabu (22/5/2019).
6. Widianto Rizky Ramadan (17) asal Slipi Jakarta Barat. Meninggal di RSUD Tarakan, Rabu (22/5/2019).
7. Tanpa Identitas, Pria. Meninggal di RS Dharmais, Rabu (22/5/2019).
8. Sandro (31) asal Tangerang Selatan. Meninggal di RSUD Tarakan, Kamis (23/5/2019).
