KRONOLOGI LENGKAP Ratusan Warga Bakar Kantor Polisi dan Bawa Senpi, Lalu Tembaki Polisi
Selain ratusan warga bakar Polsek Tambelangan Madura ini, ada warga bawa senjata api dan tembaki polisi saat tragedi pembakaran terjadi.
TRAGEDI ratusan warga membakar kantor polisi, terjadi pada Rabu (22/5/2019).
Diketahui, ratusan warga bakar Markas Polsek Tambelangan hingga viral di media sosial atau medsos.
Selain ratusan warga bakar Polsek Tambelangan Madura ini, ada warga bawa senjata api dan tembaki polisi saat tragedi pembakaran terjadi.
WartaKotaLive melansir TribunMadura, kronologi dan penyebab pembakaran Polsek Tambelangan, Sampang, Madura, alias kasus Polsek Tambelangan dibakar, Rabu (22/5/2019) malam akhirnya diungkap ke publik oleh polisi.
• VIDEO: Ini Penampakan Ambulans Gerindra Bawa Batu yang Diamankan Polda Metro
• Dari 257 Pelaku Kerusuhan yang Dibekuk 4 Orang Positif Narkoba
• Andre Rosiade Serah Terima Ferdinand Hutahaean ke TKN
Diketahui, Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan menerangkan, bahwa awal mula kedatangan massa sebelum insiden Polsek Tambelangan dibakar terjadi.
Mulanya, sekitar pukul 18.00 WIB atau setelah waktu Salat Maghrib, sekitar 200 orang massa datang berduyun-duyun menuju Kantor Bawaslu Sampang.
Belum diketahui apa tujuan mereka datang beramai-ramai ke Kantor Bawaslu Sampang tersebut.
Namun, tak lama kemudian rencana itu batal, sehingga massa urung menuju Kantor Bawaslu Sampang yang berada di Jalan Tako Butt, Karang Dalem, Sampang, Madura.

"Mereka tadi malam habis Maghrib sekitar 200 orang tadinya mau ke Bawaslu Sampang, tapi tidak jadi," ujarnya, kepada awakmedia di depan Gedung Tribrata Mapolda Jatim, Surabaya, Kamis (23/5/2019).
Ternyata, lanjut Irjen Pol Luki Hermawan, massa aksi mengubah rencana kunjungan itu ke Mapolres Sampang yang berada di Jalan Trunojoyo Rong Tengah, Taman Arum, Banyuanyar, Sampang, Madura.
"Mereka berputar-putar, lalu datanglah mereka ke Polres Sampang. Mereka datang untuk berdialog," lanjutnya.
Sesampainya tiba Mapores Sampang, perwakilan massa disambut langsung oleh Kapolres Sampang.

Saat itulah, ratusan massa tersebut mendesak pihak Polres Sampang agar minta pihak kepolisian di Jakarta melepaskan beberapa tokoh Madura yang sempat dikabarkan ditahan saat mengikuti aksi 22 Mei di Jakarta.
"Mereka tanya terkait beredarnya kabar di media sosial (medsos) tentang adanya penangkapan tokoh Madura yang ada di Jakarta dan adanya penembakan-penembakan di Jakarta," beber Kapolda.