Satgas Disebut Masuk Angin karena Tak Berani Sentuh Iwan Budianto

SIJ mendukung Satgas Antimafia Bola untuk mengusut kasus pengaturan skor di Indonesia.

Editor: Eko Priyono
Warta Kota/Umar Widodo
CEO Arema Iwan Budianto. 

Perkumpulan Sepak Bola Indonesia Juara atau SIJ menyampaikan dukungannya kepada seluruh pihak yang berusaha mewujudkan kejayaan sepak bola Indonesia.

Atas dasar itulah SIJ mendukung penuh langkah Satuan Tugas (Satgas) Antimafia Bola Polri untuk mengusut tuntas seluruh pihak yang diduga terlibat pengaturan skor.

SIJ menegaskan pengaturan skor atau yang biasa disebut match fixing dalam sepak bola harus disikat tanpa pandang bulu.

"Ini demi terwujudnya PSSI yang bersih dan berwibawa," kata juru bicara SIJ, Wandi Wanandi.

Menurut SIJ, salah satu pihak yang diduga terlibat mafia bola adalah Iwan Budianto, Wakil Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).

Perkara yang melibatkan IB--sapaan akrab Iwan Budianto--sudah naik ke tahap penyidikan.

Beredar Surat Polisi Panggil Ani Hasibuan Dokter Bongkar Kematian Anggota KPPS, Dikomen Pimpinan DPR

Direktur Charta Politika Ungkap 3 Kejanggalan Dalam Klaim Kemenangan Prabowo 54 Persen

People Power Capres 02 Tak Didukung TNI-Polri, Kata Hendropriyono Namanya Jauh Panggang dari Api

Fakta-Fakta Sosok Perekam Video Penggal Kepala Jokowi: Single Parent, Kerja Serabutan, Kini Relawan

"Apabila tidak berani menyentuh Iwan Budianto, apakah bisa ditafsirkan kalau Satgas 'masuk angin'? Bisa jadi," ujar Wandi.

Menurut Wandi seluruh pemangku kepentingan sepak bola Indonesia harus bahu-membahu mewujudkan kemajuan dan kejayaan sepak bola Indonesia.

Budayawan Arswendo (kiri), Penikmat Sepak Bola Ronal Surapradja (kanan), foto saat Diskusi Bola Juara di Kawasan Agus Salim, Jakarta Pusat, Minggu (24/2/2019). Diskusi bola Juara ini mengangkat Tema
Budayawan Arswendo (kiri), Penikmat Sepak Bola Ronal Surapradja (kanan), foto saat Diskusi Bola Juara di Kawasan Agus Salim, Jakarta Pusat, Minggu (24/2/2019). Diskusi bola Juara ini mengangkat Tema "Sepak Bola Indonesia di Persimpangan" . Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha (Warta Kota)

"Pemilu 2019 sudah usai, saatnya energi bangsa ini dimaksimalkan untuk hal-hal lain yang sama pentingnya, seperti kemajuan sepak bola Indonesia," ucapnya.

Selain itu, Wandi berharap PSSI bersikap terbuka.

"SIJ mendorong PSSI untuk lebih terbuka menerima masukan dari masyarakat sepak bola, termasuk membuka lebar-lebar pintu masuk bagi Satgas untuk mengusut siapa pun pihak yang diduga terlibat," ucapnya.

PSSI yang diwakili oleh Sekretaris Jenderal Ratu Tisha Destria, menyaksikan laga Garuda Select melawan Leicester City U-17 di Lapangan Holmes Park, Leicester, Inggris, Senin (6/5).
PSSI yang diwakili oleh Sekretaris Jenderal Ratu Tisha Destria, menyaksikan laga Garuda Select melawan Leicester City U-17 di Lapangan Holmes Park, Leicester, Inggris, Senin (6/5). (PSSI.org)

Hal itu, lanjut Wandi, perlu segera dilakukan agar dunia sepak bola Indonesia tidak kehilangan momentum dalam berbenah.

Satgas Antimafia Bola sudah mengusut beberapa individu, termasuk mantan Plt Ketua Umum PSSI Joko Driyono, dan berencana mengusut beberapa individu lain termasuk IB.

Eks PLT Ketua Umum PSSI Joko Driyono dihadirkan pada jumpa pers di Mapolda Metro Jaya sebelum diserahkan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Selatan, Jumat (12/4/2019).
Eks PLT Ketua Umum PSSI Joko Driyono dihadirkan pada jumpa pers di Mapolda Metro Jaya sebelum diserahkan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Selatan, Jumat (12/4/2019). (Wartakotalive.com/Budi Sam Law Malau)

Diharapkan, pengusutan itu dapat mengurai permasalahan di persepakbolaan Indonesia, khususnya soal mafia bola dan match fixing.

"Jangan sampai momentum yang sudah bagus ini hilang begitu saja karena energi kita larut dan tersedot ke hal-hal lain," ucapnya.

Kasus mafia bola berupa dugaan suap yang menyeret IB ini bermula dari laporan mantan Manajer Tim Perseba Bangkalan, Imron Abdul Fattah, awal Januari lalu.

Imron melaporkan insiden itu terjadi pada babak delapan besar Piala Soeratin 2009. Saat itu, Imron mengucurkan dana Rp 140 juta sebagai setoran untuk menjadi tuan rumah fase delapan besar.

Satgas menemukan adanya aliran dana kepada IB dan jajarannya ketika masih menjabat Ketua Badan Liga Amatir Indonesia (BLAI) 2009.

Satgas menyatakan IB bisa menjadi tersangka kasus ini. Namun polisi masih melakukan proses pemeriksaan lebih lanjut.

Kasus ini sudah naik dari tahap penyelidikan ke penyidikan. Dalam waktu dekat IB akan dipanggil kepolisian. IB pun siap kooperatif.

Selain IB, kasus ini juga menyeret manajer Madura United, Haruna Soemitro, yang waktu itu menjabat Ketua Pengda PSSI Jawa Timur. Setoran uang dari Imron diduga prosesnya melewati Haruna.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved