Pilpres 2019
Lima Alasan Kemenangan Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019 Versi Peneliti LSI Denny JA
Ada lima alasan utama terkait kemenangan pasangan Jokowi-Maruf pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2019. Alasan kelima menyoroti masalah kepribadian Jokowi
Ada lima alasan utama terkait kemenangan pasangan Jokowi-Maruf pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2019. Alasan kelima menyoroti masalah kepribadian Jokowi. Apa kesimpulannya?
PENELITI LSI Denny JA, Adrian Sopa mengatakan, ada lima alasan utama terkait kemenangan pasangan Jokowi-Maruf pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2019.
Pertama, kata Adrian Sopa, mayoritas publik puas atas kinerja Jokowi sebagai Presiden.
Tingkat 'approval rating' Jokowi mencapai 69,5 persen berdasarkan exit poll 17 April 2019.
"Mereka yang menyatakan tidak puas hanya 25,6 persen, sementara 4,9 persen menyatakan tidak tahu/tidak jawab," kata Adrian Sopa dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (2/5/2019).
Adrian Sopa mengatakan, dengan angka itu, artinya kurang lebih 7 dari 10 pemilih yang datang ke TPS menyatakan puas dengan kinerja Jokowi sebagai Presiden.
• Beredar Kabar Menpora Imam Nahrawi Mengundurkan Diri, Inilah Penjelasan Resminya
• Pengakuan Peretas Situs KPU Sebut Bisa Melihat DPT, Putra Aji Adhari: Jumlah DPT Bisa Ditambah
• Lowongan Kerja 2019, Rekrutmen Bank Indonesia dan BNI Syariah, Simak Persyaratannya di Link Ini
Kedua, menurut Adrian Sopa, Jokowi memiliki sejumlah program populis yang diketahui luas dan disukai.
Sejumlah program Jokowi yang dikenal luas dan disukai antara lain:
- Kartu Indonesia Sehat (KIS),
- Kartu Indonesia Pintar (KIP),
- Program Keluarga Harapan (PKH),
- pembangunan infrastruktur,
- dana desa, dan beras sejahtera (rastra).
"Program-program ini dikenal rata-rata di atas 70 persen, dan rata-rata di atas 60 persen disukai," ujar Adrian Sopa.
Ketiga, menurut Adrian, Jokowi-M'aruf memiliki tiga basis pemilih utama dan loyal, yaitu pemilih minoritas (83,1 persen), pemilih wong cilik (56,4 persen), dan pemilih NU (53,8 persen).
