Pemilu 2019

5 Fakta Kesalahan Entri Data Penghitungan Suara, Salah Satunya Bukan Serangan Saber

Ramai dibicarakan ada kesalah dalam Situng milik KPU. Hal ini tentu bukan disengaja. Apa saja penyebabnya, berikut ini penjelasannya

Warta Kota/Gopis Simatupang
Petugas penghitung suara di Depok sedang melaksanakan tugasnya 

Proses penghitungan suara Pemilu 2019 masih berlangsung.

Meskipun dilakukan secara manual, hasil penghitungan juga dimasukkan ke Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) milik Komisi Pemilihan Umum ( KPU).

Masyarakat tengah ramai memperbincangkan mengenai data entri yang masuk dalam Situng KPU.

Sebab, banyak yang menemukan adanya perbedaan hasil rekapan manual dengan data di sistem milik KPU ini.

Seperti apa? Berikut Wartakotalive.com lansir dari Kompas.com. fakta 5 kesalahan entri data Situng KPU

1. Bukan serangan siber

KPU memastikan adanya perbedaan hitung manual dengan data yang masuk di Situng murni merupakan kesalahan manusia atau human error.

Komisioner KPU Pramono Ubaid Tanthowi mengatakan, tidak ada sangkut paut kesalahan memasukkan data ini dengan serangan siber atau upaya peretasan.

Besok KPU Akan Laksanakan Pemungutan Suara Ulang di 11 TPS, Berikut Alamatnya

Pada Jumat (19/4/2019) lalu, terjadi kesalahan lima buah C1 di lima TPS di Maluku, Nusa Tenggara Barat, Jawa Tengah, Riau, dan Jakarta Timur.

Pramono menyampaikan, kesalahan tersebut langsung dikoreksi.

KPU sangat mengapresiasi pemantauan hasil penghitungan dan rekapitulasi suara pemilu.

2. KPU dilaporkan

Badan Pemenangan Provinsi (BPP) DKI Prabowo-Sandiaga melaporkan KPU Jakarta Timur ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta.

Dalam laporannya tersebut, tak hanya KPU yang dilaporkan, melainkan juga petugas yang diduga melakukan kesalahan input form C1 ke Situng milik KPU.

Ketua Advokasi dan Hukum BPP Prabowo-Sandiaga, Yupen Hadi menolak pernyataan KPU yang mengatakan bahwa kesalahan memasukkan data merupakan kesalahan manusia.

Dugaan Manipulasi Akunting Garuda Indonesia, Rizal Ramli Sindir Pengawasan Menteri BUMN

Menurut Yupen, terdapat lima daerah melakukan penambahan suara terhadap pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan pengurangan suara terhadap pasangan calon nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga.

Disebutkan, pihak BPP membawa beberapa alat bukti seperti C1, tangkapan layar situs Situng yang menampilkan kesalahan, dan berita-berita dari beberapa media.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved