Pemilu 2019
Tambah Satu Lagi Petugas KPPS di Kota Bekasi Meninggal, Total Ada Lima
Nurul menyebut Abdul Rohim meninggal akibat kelelahan sehingga mengalami kodisi fisik yang buruk hingga dilarikan ke rumah sakit.
Penulis: Muhammad Azzam |
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Muhammad Azzam
BEKASI, WARTAKOTALIVE.COM --- Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kota Bekasi yang meninggal bertambah satu lagi, yakni Abdul Rohim (40).
Abdul Rohim adalah anggota KPPS Tempat Pemungutan Suara (TPS) 042, Kelurahan Jatibening Baru, Pondok Gede.
Abdul Rohim dikabar meninggal pada Rabu (24/4/2019).
"Iya kita baru dapat kabar lagi, ada anggota KPPS meninggal sehingga total ada lima," kata Ketua Komisi Pemilihan (KPU) Kota Bekasi, Nurul Sumarheni, Kamis (25/4/2019).
Nurul menyebut Abdul Rohim meninggal akibat kelelahan sehingga mengalami kodisi fisik yang buruk hingga dilarikan ke rumah sakit.
"Nanti nama-nama baru meninggal ini kita laporkan ke Pemprov Jabar dan KPU RI," ujarnya.
Sementara Aditya (19), anak Rohim mengatakan, bapaknya meninggal pada Rabu (24/4/2019) pukul 15.50 WIB di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bekasi.
Bapaknya meninggal usai mengalami penurunan kesehatan pasca kelelahan menjalankan proses Pemilu, mulai dari persiapan hingga hari pencoblosan dan pemungutan suara.
"Sudah mulai drop badanya saat hari H, makanya bapak kerja enggak sampai full. Dia izin sampai magrib, engga lanjut sampai tuntas penghitungan suara," kata Aditya di rumah duka Jalan Pangrango, Jatibening Baru, Kota Bekasi, Kamis (25/4/2019).
Aditya mengungkapkan bapaknya mengalami pembengkakan pada kaki dan perutnya sehingga pada Jumat (19/4/2019) dibawa ke Rumah Sakit Pondok Gede.
"Awalnya engga langsung dibawa ke rumah sakit, tapi dilihat semakin parah langsung dibawa ke rumah sakit," ujarnya.
Saat di RS Pondok Gede, Rohim didiagnosa lemah pada jantungnya sehingga harus dirujuk ke RSUD Kabupaten Bekasi.
"Dirujuk ke RSUD Kabupaten Bekasi. Kakinya bengkak perutnya juga bengkak skait gitu. 6 hari dirawat di RSUD dan kemarin meninggal," katanya.
Ia menilai orangtuanya sebelumnya tidak mempunyai riwayat sakit.
"Engga pernah sakit berat, ini baru ini aja sakitnya parah. Kelelahan bangat kurang tidur soalnya kan 4 hari itu tugas persiapan pencoblosan, belum ikut rapat rapat terus. Pulang malam terus," paparnya.
Jenazah kini telah dimakamkan di Tempat pemakaman keluarga di daerah Jatibening, Kota Bekasi.
Total ada lima KPPS yang meninggal di Kota Bekasi, pertama yakni Ahmad Salahudin (43), Ketua KPPS 81, RT03, RW10, Kelurahan Kranji, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi. Salahudin meninggal pada Kamis (18/4/2019) pagi, diduga kelelahan dan kurang tidur sehingga ia mengalami kecelakaan saat hendak mengantarkan anaknya ke Pesantren.
Kemudian, Fransiskus Asis Ismantara (53) Ketua KPPS TPS 31, RT 07 RW 02, Kelurahan Bojong Rawalumbu, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, pada Jumat (19/4/2019) sekitar pukul 04.40 WIB subuh.
Ismantara meninggal terkena serangan jatung diduga akibat kelelahan dan kurang tidur karena harus menjalankan tugasnya.
Ketiga, Sudirdjo (66) anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara TPS 16, Kelurahan Arenjaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi menghembuskan nafas terakhir di RS Sentosa Arenjaya, pada Selasa (23/4/2019) siang.
Keempat Sony Soemarsono (74) anggota KPPS Tempat Pemungutan suara (TPS) 126, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi dikabarkan meninggal pada Selasa (23/4/2019) pukul 20.56 WIB, di RS UKI Cawang, Jakarta.
Dan kelima, Abdul Rohim (40), anggota KPPS Tempat Pemungutan Suara (TPS) 042, Kelurahan Jatibening Baru, Pondok Gede. (MAZ)