Pilpres 2019

Prabowo Subianto Pernah Singgung Tampang Boyolali, Dibalas Warga Pemilih dengan Memberikan Angka Nol

Pada Rabu (17/4/2019) saat pemilihan Pilpres dibalas oleh warga pemilih di Boyolali dengan kemenangan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin.

Kolase foto (kompas.com/twitter)
Hasil quick count dan hasil penghitungan di Boyolali 

Probowo Subianto pernah singgung Tampang Boyolali secara fisik.

Pada Rabu (17/4/2019) saat pemilihan Pilpres dibalas oleh warga pemilih di Boyolali dengan kemenangan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin.

Tak tanggung-tanggung di beberapa Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Boyolali, Jawa Tengah, pasangan Prabowo-Sandi mendapatkan jumlah 0 suara. 

Hal itu diketahui dari foto C1 plano yang diunggah warganet dan beredar di media sosial.

Dari pantauan Tribunnews.com, setidaknya terdapat lima TPS di mana Prabowo-Sandiaga mendapatkan 0 suara. 

Prabowo Subianto: Saya Akan dan Sudah Jadi Presiden Seluruh Rakyat Indonesia

Terkait perolehan Prabowo-Sandi yang menampilkan nol suara itu, kata 'Boyolali' pun trending di media sosial Twitter.

Pantauan Tribunnews.com, Prabowo-Sandi memperoleh nol suara di TPS 02, Desa Jeruk, Kecamatan Selo, Boyolali.

Dari foto C1 Plano yang diunggah warganet, Jokowi-Maruf memperoleh 270 suara dan Prabowo-Sandi nol suara.

Selain di Desa Jeruk, Prabowo-Sandi juga tak mendapatkan suara sama sekali di TPS 09, Desa Seboto, Kecamatan Ampel, Boyolali.

Berdasarkan foto C1 plano, Jokowi-Maruf memperoleh 218 suara, sedangkan Prabowo-Sandi nol suara.

Jokowi-Maruf Amin juga menang telak di TPS 11 Desa Gedangan, Kecamatan Cepogo, Boyolali.

Di TPS Ini, Jokowi-Maruf mendapatkan 234 suara sementara Prabowo-Sandi nol suara.

Jokowi-Maruf Amin juga menang telak di TPS 11 Desa Gedangan, Kecamatan Cepogo, Boyolali.

Di TPS Ini, Jokowi-Maruf mendapatkan 234 suara sementara Prabowo-Sandi nol suara.

TPS lainnya yang menunjukkan Prabowo-Sandi nol suara yakni di TPS 9 Desa Selo, Kecamatan Selo,
Boyolali. 

Di TPS ini, Jokowi-Maruf Amin menang telak dengan perolehan 184 suara, sedangkan Prabowo-Sandi nol suara.

Prabowo-Sandi juga mendapatkan nol suara di TPS 2 Desa Klewor, Kecamatan Kemusu, Boyolali. 

Di TPS ini Jokowi menyapur bersih perolehan suara dengan jumlah perolehan 118 suara. 

Terkait informasi C1 Plano yang menampilkan Prabowo-Sandi nol suara, Tribunnews.com belum mendapatkan konfirmasi langsung atas informasi tersebut.

Singgung Tampang Boyolali

Pasangan calon presiden dan wakil presiden 01 Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin berhasil meraih 100% suara di TPS 02 Desa Jeruk Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. 

Pasangan calon 01 Jokowi-Ma’ruf memperoleh suara sebanyak 270 suara, sedangkan 02 Prabowo-Sandi nol atau kosong, dan surat suara tidak sah juga kosong.

Melansir Katadata.co.id, menurut Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 02 Dukuh Pongangan Marsudi, jumlah DPT di TPS 02 sebanyak 270 pemilih dan semuanya hadir memberikan hak pilihnya.

Dari hasil penghitungan Pilpres, Jokowi-Ma'ruf memperoleh 270 suara atau 100%. "Paslon 02 Prabowo-Sandi nol suara dan suara tidak sah juga nol," kata Marsudi.

Mardani Ali Sera: Hasil Survei Itu Fakta, Siapa pun Presiden Terpilih Harus Didukung

Beda Pilihan, Yusuf Mansur Beri Klarifikasi Soal Unfollow Instagram UAS hingga Dituduh Pengkhianat

Terungkap Alasan Sandiaga Uno Tak Ikut Dampingi Klaim Kemenangan Meski Ada di Rumah Prabowo

Saat masa kampanye, Prabowo pernah melontarkan pernyataan yang viral di media sosial menyindir tampang warga Boyolali. 

Prabowo menyampaikan 'tampang Boyolali' saat meresmikan Posko Badan Pemenangan Prabowo-Sandiaga Uno di Ruko Galaxy, Jalan Solo-Semarang, Winong, Boyolali Kota, Selasa (30/10/2018). 

Saat itu ia didampingi oleh Ketum PAN Zulkifli Hasan dan mantan Pangkostrad yang juga mantan Gubernur Jateng, Letjen (Purn) Bibit Waluyo.

Dalam pidatonya, Prabowo membicarakan mengenai kesejahteraan masyarakat dan memberikan perumpamaan wajah Boyolali yang belum pernah masuk ke hotel mahal.

"Kalian kalau masuk, mungkin kalian diusir. Tampang kalian tidak tampang orang kaya, tampang-tampang kalian ya tampang orang Boyolali ini. Betul?" kata Prabowo kepada para pendukungnya.

Belakangan, tim Badan Pemenangan Nasional meluruskan pernyataan Prabowo.

Koordinator Jubir BPN Dahnil Simanjuntak, menyatakan permintaan maaf dan tak bermaksud menghina warga Boyolali.

Kemenangan Jokowi 100% di TPS ini mengikuti jejak Ganjar Pranowo-Taj Yasin saat Pilkada Jateng 2017.

Marsudi mengatakan pasangan calon 01 Jokowi-Ma'ruf bisa menang 100% tersebut, karena tidak ada saksi dari 02, sehingga tidak ada satu pemilih yang mencoblos Prabowo-Sandi.

Pada Pilgub 2017 pun saksi dari Sudirman Said-Ida, mencoblos di TPS lain.

Ketua Tim Kampanye Daerah 01 Jokowi-Ma'ruf, Paryanto, mengatakan mendapat informasi beberapa TPS yang meraih suara 100% untuk Jokowi-Ma'ruf, di antaranya Desa Jeruk Kecamatan Selo ada TPS 02 dan 01, dan tiga TPS di Desa Sumur Kecamatan Musuk.

Informasi ini diperoleh Paryanto dari hasil laporan penghitungan di TPS yang dilakukan oleh Tim Kampanye Daerah Jokowi-Maruf di Boyolali.

Andi Arief Sarankan Prabowo Minta Maaf kepada Warga Boyolali

PERNYATAAN calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto yang dianggap menyinggung warga Boyolali, ditanggapi Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief.

Bukan memperkeruh, Andi Arief justru membela Prabowo Subianto. Berbeda dengan kicauan Andi Arief sebelumnya yang kerap mendesak Prabowo Subianto hingga menyebut Prabowo Subianto sebagai Jenderal Kardus, Andi Arief kini justru tampil di depan Prabowo Subianto.

Dirinya bahkan menduga ada elite politik yang bermain dalam isu 'Tampang Boyolali' hingga menggerakkan warga Boyolali berunjuk rasa.

Baca: ‎Kubu Prabowo Nilai Pernyataan Soal Tampang Boyolali Bentuk Keakraban, Bukan Pelecehan

"Warga Boyolali yang saya kenal suka humor dan tidak gampang tersinggung. Kalau ada yang protes rame sampai demo soal 'tampang boyolali', mungkin order dari Jakarta," tulis Andi Arief lewat akun twitternya @Andi AriefArief_ pada Minggu (3/11/2018) malam.

Walau ungkapan 'Tampang Boyolali' hanya merupakan candaan, ataupun analogi sulitnya ekonomi saat ini, Andi Arief mengingatkan agar Prabowo Subianto meminta maaf. Permintaan maaf dilontarkan terlepas dari alasan ataupun kebenaran.

"Pak Prabowo sebaiknya meminta maaf saja atas ucapan di Boyolali. Tinggalkan salah atau benar maksud ucapannya. Bukankah jika diberi amanat kemenangan Pilpres, maka saudara2 di Boyolali akan menjadi rakyat yang harus dipimpin nantinya?" Tuturnya.

Baca: Prabowo Sebut Tampang Boyolali, Surya Paloh: Masyarakat Semakin Bisa Bedakan Mana Emas Mana Loyang

Andi Arief turut mengingatkan Presiden Joko Widodo agar tidak memperkeruh suasana. Sebab, Bupati Boyolali Seno Samodro yang diketahui merupakan politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), turut serta mempolitisasi keadaan.

"Presiden dalam kondisi apa pun harus bersabar, sejuta kali sabarnya rakyat, bahkan kompetitor atau pengkritiknya. Meski Pak Prabowo tak bermaksud menghina 'wajah botolali', tapi provokasi bupati boyolali telah memanaskan suasana. Presiden jangan menambah keriuhan," tegas Andi Arief.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Rachland Nasidik menyatakan kekecewaannya terhadap politik Indonesia.

Karena, menurutnya mempolitisasi candaan soal 'Tampang Boyolali' diperbolehkan, tetapi lawan politik Prabowo Subianto justru membuatnya seakan merupakan ujaran kebencian.

"Mempolitisir becandaan 'Tampang Boyolali' itu gak apa-apa. Pak Prabowo tinggal bilang maaf, tak bermaksud buruk. Membuatnya jadi kasus pidana, seolah itu 'ujaran kebencian'. Nah itu berlebihan dan gak berdasar. Sebenarnya bahkan merugikan kebebasan sipil dan demokrasi kita," tulis Rachland lewat akun twitternya @RachlanNasidik. (*)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved