Pilpres 2019
Kepada Prabowo, Rizal Ramli Bilang Bisa Turunkan Harga Listrik Dalam Waktu 100 Hari
CALON presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengaku memiliki sejumlah pakar yang selalu berdiskusi dengannya.
CALON presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengaku memiliki sejumlah pakar yang selalu berdiskusi dengannya.
Satu dari sejumlah pakar tersebut adalah mantan Menko Maritim Rizal Ramli.
Bahkan, oleh Prabowo Subianto, Rizal Ramli diperkenalkan di depan pendukungnya yang memadati Gelora Bung Karno, Jakarta, dalam kampanye akbar, Minggu (7/4/2019).
• Prabowo: Kita Harus Menang dengan Selisih di Atas 25 Persen, Kubu 01: Halusinasi
"Saya punya pakar antara lain Pak Rizal Ramli, dia ahli matematika dan fisika. Orang pintar. Hanya orang pintar bisa jadi ahli fisika. Otaknya harusnya dia jadi presiden, hanya potongan baju menang saya," tutur Prabowo Subianto.
Bersama pakar tersebut, Prabowo Subianto mengaku sering berdiskusi, salah satunya mengenai tarif dasar listrik.
Prabowo Subianto mengatakan berdasarkan hitungan para pakar, harga listrik bisa diturunkan dalam 100 hari kerja.
• Prabowo Subianto: Negara Kita dalam Keadaan Tidak Sehat dalam Semua Ukuran
"Saya tanya bisa enggak turunkan harga listrik, mereka hitung-hitung, saya tanya berapa lama? Tiga tahun? Endak pak. Dua tahun? Endak pak," kata Prabowo Subianto menceritakan dialognya bersama Rizal Ramli.
"Satu tahun, saya kira minimal satu setengah tahun hitungan saya. Dia (Rizal Ramli) hitung-hitung dia katakan 'enggak pak. 100 hari pertama'," sambungnya.
Mantan Danjen Kopassus itu mengaku kaget ketika mendengar bahwa TDL ternyata bisa diturunkan dalam waktu cepat.
• KPK Bilang Kebocoran Anggaran Negara 2 Ribu Triliun Lebih, Prabowo: Jadi Sekarang yang Benar Siapa?
"Saya bilang ke dia, 'eh Bung Rizal, jangan ngarang kamu. Saya mau bicara di Senayan, saya mau bicara di depan ratusan ribu rakyat Indonesia, jangan sampai saya bohong, jutaan (yang hadir di Senayan)'," paparnya.
Prabowo Subianto mengatakan, berdasarkan penilaian sejumlah pakar, TDL tidak diturunkan sekarang ini karena banyak yang meminta setoran.
Pernyataan tersebut bukanlah sembarangan, karena menurutnya merupakan pernyataan mantan menteri.
• Berdasarkan Laporan Intelijen, Dana Kampanye Sudah Ditarik Tunai Tiga Tahun Sebelum Pemilu
"Jadi kenapa selama ini tinggi? Beliau (Rizal Ramli) jawab 'biasa pak, banyak yang minta setoran'," cetusnya.
Sebelumnya, ekonom senior Rizal Ramli meyakini pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo-Sandi, mampu meningkatkan daya beli masyarakat.
Sebab, ia menilai kebijakan ekonomi pemerintahan saat ini telah mengakibatkan daya beli rakyat Indonesia menurun drastis.
• Honor Pelipat Suara di Bekasi Belum Dibayar, Satu Lembar Harganya Tak Sampai 100 Perak
“Lihat saja di mal-mal sangat sepi. Kalau di pasar-pasar tradisional masih seperti biasa. Hal itu disebabkan daya beli masayarakat kita saat ini sangat rendah,” ujarnya di Jakarta, Senin (25/3/2019).
Mantan Tim Panel Ekonomi PBB itu pun berpendapat, rendahnya daya beli masyarakat tidak akan terjadi lagi bila Prabowo-Sandi terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden pada pemilu 17 April mendatang.
“Kondisi ini (daya beli rendah) akan kembali normal dalam 100 hari pemerintahan Prabowo bila nanti terpilih menjadi Presiden,” katanya.
• Prabowo Mengaku Ikut Sarankan Soeharto Mundur pada Mei 1998 Silam, Katanya karena Loyal dan Cinta
Rizal Ramli yakin Prabowo-Sandi mampu meningkatkan daya beli masyarakat, berdasarkan hasil diskusinya dengan calon presiden nomor urut 02 itu, terkait strategi meningkatkan daya beli masyarakat dalam jangka waktu tiga bulan.
“Kita akan turunkan tarif listrik seperti dua tahun lalu,” tegasnya.
Menurutnya, dengan memberlakukan tarif listrik seperti dua tahun lalu, sama dengan memberikan penghematan pada rumah tangga kelas ekonomi menengah ke bawah sebesar Rp 700 ribu per bulan.
• PPATK Anggap Cara Bowo Sidik Pangarso Siapkan Dana Serangan Fajar Konvensional, Kayak Mau Lebaran
Selain penurunan tarif listrik, Rizal Ramli menambahkan, Prabowo Subianto juga setuju akan menghapus sistem kartel pangan.
“Sistem kuota itu kita hapus, semua orang berhak mengimpor namun akan dikenakan tarif 30 persen,” ungkapnya.
Ramli Ramli meyakini, dengan penghapusan kuota impor itu, maka akan menurunkan harga komoditi impor seperti daging, bawang, beras, dan gula.
• Pendukungnya di Batam Banyak yang Pingsan, Jokowi Beberapa Kali Hentikan Pidato
“Harga daging dan bawang bisa turun sampai 70 persen, begitu pula dengan beras dan gula. Sedangkan pemerintah akan mendapatkan tarif sebesar 30 persen, tidak seperti saat ini pemerintah tidak dapat apa-apa,” ulasnya.
Pendiri lembaga Think thank Econit ini menjelaskan, dengan turunnya harga kebutuhan dapur itu, maka akan menghemat pengeluaran rumah tangga sebesar Rp 50 ribu setiap harinya.
“Artinya akan ada sisa belanja sebesar Rp 1,5 juta setiap bulan, dan jika ditambah penghematan listrik, maka rumah tangga dapat menyimpan uangnya sebesar 2,2 juta rupiah setiap bulan,” terangnya.
• Rizieq Shihab Bakal Ditampilkan dalam Kampanye Terbuka Prabowo-Sandi di Stadion GBK
Bekas Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman ini menambahkan, dengan nilai penghematan sebesar Rp 2,2 juta itu, maka akan membuat daya beli rumah tangga kembali membaik.
“Ini saya sudah mendapatkan jaminan dari Prabowo, dan saya yakin dia tidak bohong,” ucap mantan Menko Ekuin era pemerintahan Abdurahman Wahid (Gus Dur) itu.
Sebelumnya, pakar ekonomi senior Rizal Ramli meyakini capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Maruf Amin tidak akan menang dalam Pilpres 2019.
Hal tersebut diungkapkannya saat mengunjungi redaksi Tribunnews.com, Jakarta Pusat. Mantan Menko Bidang Kemaritiman itu secara yakin mengungkapkan pertarungan sesungguhnya dalam pilpres tahun ini bakal berpusat di Pulau Jawa.
• Ini Pengalihan Arus Lalu Lintas dan Lokasi Kantong Parkir Saat Kampanye Akbar Prabowo-Sandi di SUGBK
"Di Jakarta saya yakin Jokowi kalah lebih dari 15 persen, meskipun timses Jokowi mengatakan Jokowi hanya kalah 10 persen," ujarnya, Rabu (6/2/2019).
Sedangkan di Banten, Rizal Ramli juga mengatakan timses Jokowi-Maruf Amin bahkan mengatakan paslon 01 bakal kalah sebesar 9 persen.
"Di Jawa Barat, timses Jokowi yakin menang 20 persen, tapi saya yakin Jokowi kalah 5 persen," kata Rizal Ramli.
• Prabowo: 17 April Tolong Jaga TPS, Jangan Sampai Ada Hantu dan Tuyul Ikut Nyoblos
Kemenangan Jokowi, lanjut Rizal Ramli, hanya akan terjadi di dua wilayah Jawa, yakni Jawa Tengah dan Jawa Timur.
"Timses Jokowi yakin menang di Jawa Tengah 30 persen, tapi mohon maaf, dia cuma bakal menang 10 persen. Di Jawa Timur Jokowi yakin hanya menang 5 persen," tutur Rizal Ramli.
Selain di Pulau Jawa, Rizal Ramli juga memprediksi kekalahan Jokowi di beberapa wilayah di Indonesia.
• Prabowo: Saya Tidak Rela Jika Masih Ada Rakyat Tidak Makan
"Seluruh Sumatera Jokowi kalah, kecuali di Lampung. Di Kalimantan, Jokowi hanya akan menang di Kalbar, Kalsel, Kalteng, dan Kaltim," paparnya.
Meski demikian, Rizal Ramli tidak menyebut perkiraan persentase kekalahan Jokowi yang disebutkannya tersebut
"Di luar Jawa, Jokowi bakal hanya menang di Papua, karena tinggal beli saja nokennya, kemudian di Bali, Manado sebagian, di Flores saja sudah mulai goyang," bebernya. (Taufik Ismail)


 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											 
											