Pilpres 2019
Rocky Gerung Bilang Golput Adalah Bentuk Protes Kecurangan Pemerintah, Bukan Oposisi
AKADEMISI Rocky Gerung menyebut golongan putih (golput) alias tidak memilih dalam pemilu, adalah bentuk protes terhadap kecurangan.
AKADEMISI Rocky Gerung menyebut golongan putih (golput) alias tidak memilih dalam pemilu, adalah bentuk protes terhadap kecurangan.
Namun, katanya, golput merupakan bentuk protes kecurangan terhadap pemerintah, bukan terhadap oposisi.
"Golput adalah protes terhadap kecurangan.Terhadap pemerintah. Bukan terhadap oposisi, yang menghendaki kejujuran," tulisnya di akun Twitter @rockygerung, Senin (1/4/2019).
• Ternyata Bukan Ahmad Dhani yang Ditangisi Dul Saat Konser di Malaysia, tapi Sosok Ini
"Siapa yang mampu berbuat curang? Tentu yang punya peralatan lengkap untuk itu: aparat, birokrasi, BUMN, intelijen, sosis (sofis istana) dan... gubis (guru besar istana)," lanjutnya.
Lantas, Rocky Gerung menyebut golput sikap moral terhadap ketidakadilan.
"Golput adalah sikap moral terhadap ketidakadilan. Maka logis bila anda golput terhadap petahana, dan bukan terhadap oposisi," kicaunya.
"Jadi, gunakan hak pilih anda demi menghalau kecurangan. Itulah Politik Akal Sehat," sambungnya.
Sebelumnya, anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Mahfud MD mengatakan, tak ada dasar hukum yang dapat menjerat orang yang tidak memilih alias golput.
Ia menegaskan, golput adalah hak setiap warga negara. Sehingga, tidak ada pasal yang dapat menjeratnya, termasuk pasal terkait terorisme, ITE maupun hoaks.
• Prabowo Mengaku Sempat Minta Erwin Aksa Jadi Cawapresnya, Lalu kenapa Akhirnya Pilih Sandiaga Uno?
"Tidak ada undang-undangnya, tidak ada hukumnya. Mau pakai pasal apa? Mau pakai teror? Bukan. Mau pakai hoaks, juga bukan. Karena ngajak (golput) itu terang-terangan, bukan berita hoaks," ujar Mahfud MD di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Kamis (28/3/2019).
Ia melihat, ketika seseorang menggunakan hak suara dalam kontestasi politik, maka dia menggunakan tanggung jawab moral sebagai warga negara Indonesia.
Mantan Ketua MK itu juga mengatakan, setiap suara yang dihasilkan, dapat memberi sumbangan bagi negara untuk menjadi lebih baik ke depannya.
• Prabowo Subianto: Calon Pemimpin Nasional Harus Ganteng
"Oleh sebab itu, lebih baik mari kita ajak masyarakat untuk tidak golput sebagai tanggung jawab moral. Karena negaranya milik kita bersama, setiap suara itu akan memberi sumbangan bagi perkembangan kenegaraan kita ke depan," papar Mahfud MD.
Sebelumnya, calon wakil presiden nomor urut 01 Maruf Amin menegaskan, fatwa golput haram sudah dikeluarkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah dikeluarkan sejak 2014.
Maruf Amin yang merupakan Ketua nonaktif MUI, menerangkan soal fatwa MUI terkait golput itu haram.
• Ini Kriteria Orang-orang yang Bakal Duduk di Kabinet Prabowo-Sandi
