Pembunuhan
Pria Terkeji se-Indonesia Lebihi Ryan Jombang dan Robot Gedek, Bunuh dan Minum Air Liur 42 Wanita
Pria terkeji se-Indonesia bernama Ahmad Suradji, kekejiannya melebihi dua pelaku pemutilasi ternama di Indonesia, Ryan Jagal Jombang dan Robot Gedek.
Seorang pria terkeji se-Indonesia bernama Ahmad Suradji, kekejiannya melebihi dua pelaku pemutilasi ternama di Indonesia, yakni Ryan Jombang dan Robot Gedek.
Nama Ahmad Suradji pembunuh terkeji se-Indonesia karena terbukti Ahmad Suradji minum air liur 42 wanita yang telah dibunuhnya.
Diketahui, Ahmad Suradji bunuh dan minum air liur 42 wanita, bertujuan agar aksi ritual 42 wanita jadi tumbal Ahmad Suradji dapat berjalan lancar saat itu.
Terkait Ahmad Suradji pembunuh terkeji se-Indonesia, WartaKotaLive melansir Grid.id, soal kasus pembunuhan berantai Ryan Jagal Jombang pada 2008 silam sangat terkenal di Indonesia.
• Terungkap! Wijin Belum Mencintai Gisella, Ini Alasannya
• Foto Viral, Bungkusan Bergambar Prabowo-Sandi Berisi Uang Rp 200.000, BPN: Tak Ada Uang!
• Simak dan Tiru Cara Hotman Paris Hutapea Dekati Wanita Cantik Namun Tidak Membuat Istrinya Marah
Diketahui, Very Idham Henyansyah alias Rian Jombang membunuh dan memutilasi 11 korbannya dan sebagian jasadnya dikubur dikolam belakang rumahnya.
Sebelum itu, publik tanah air sempat dibuat heboh juga pada tahun 1996.

Yakni saat Siswanto alias Robot Gedek membunuh dan memutilasi 12 orang anak dibawah umur yang sebelumnya disodomi oleh si Robot Gedek.
Sekarang Robot Gedek dan Ryan Jagal Jombang dicap sebagai pembunuh paling kejam di Indonesia.
Namun sebelum 'era' mereka berdua ada satu orang pembunuh berantai yang dinobatkan benar-benar bengis di Indonesia, yakni Ahmad Suradji.
Namanya terdengar asing ditelinga masyarakat Indonesia.
Ahmad Suradji lahir 10 Januari 1949, Deli Serdang, Sumatera Utara.
Nama aslinya ialah Nasib dan kerap dipanggil Nasib Kelewang karena sering mencuri Lembu menggunakan Kelewang hingga akhirnya dipenjara.

Ketika bebas dari penjara baru Nasib menyandang nama Ahmad Suradji.
Dirinya kemudian mendapat julukkan baru 'Datuk' setelah ia menikahi tiga wanita kakak beradik kandung dan tinggal serumah dengan mereka hingga dikaruniai sembilan orang anak.
Kegilaannya dimulai pada tahun 1986.