Anies Baswedan Patok Tarif MRT Rp 1.000 per Kilometer, Taufik Usulkan Rp 5.000 Sampai ke Manapun

POLEMIK penetapan tarif kereta cepat Mass Rapid Transit atau Moda Raya Terpadu (MRT), belum kunjung usai.

Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Wakil Presiden Jusuf Kalla, didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, meninjau transportasi massla Mass Rapid Transit (MRT) di Stasiun Bundaran HI, Jakarta Pusat, Rabu (20/2/2019). 

POLEMIK penetapan tarif kereta cepat Mass Rapid Transit atau Moda Raya Terpadu (MRT), belum kunjung usai.

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Muhammad Taufik pun menanggapi usulan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan, yang meminta agar tarif MRT dipatok sebesar Rp 1.000 per kilometer.

Dirinya menyebut dalam penetapan tarif harus dipertimbangkan tingkat kemauan dan tingkat kemampuan masyarakat untuk membayar.

Jokowi: Negara Besar Seperti Indonesia Masa Baru Punya MRT? Itupun Saya Putuskan dengan Ahok

Dirinya pun menjabarkan besaran tarif MRT Fase 1 rute Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia (HI) itu, apabila usulan Anies Baswedan disetujui oleh para anggota dewan.

"Sekarang kalau dari Lebak Bulus ke Bundaran HI 13 stasiun, berarti Rp 13.000. Kira-kira orang mau enggak? Ini jadi pertimbangan juga," katanya.

"Kalau mau gitu mesti banyak diskusinya, kenapa mesti Rp 1.000 (per kilometer), kok enggak Rp 2.000 atau Rp 500. Kenapa enggak Rp 5.000 sampe ke mana aja?" sambung Taufik, Jumat (22/3/2019).

Pasangan 01 Paling Dirugikan Jika Angka Golput Tinggi, Ini Alasannya

Besaran tarif tersebut, katanya, akan lebih murah dibandingkan moda transportasi lain.

Tawaran tersebut, katanya, dapat menjadi pertimbangan masyarakat dalam memilih moda transportasi, baik jarak pendek ataupun jarak jauh.

"Saya rasa lebih murah biar masyarakat menikmati," ucapnya.

Simbolisasi

Belum disepakatinya tarif kereta cepat Mass Rapid Transit atau Moda Raya Terpadu (MRT) oleh anggota DPRD DKI Jakarta hingga rapat keempat yang digelar pada Kamis (21/3/2019) lalu, disesalkan masyarakat.

MRT Fase 1 rute Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia (HI) itu pun hanya simbolis, lantaran belum dibuka untuk umum.

Belum sepakatnya besaran tarif MRT diakui oleh Taufik.

Jusuf Kalla Bilang Uang di Laci Menteri Agama Dana Operasional, Begini Tanggapan KPK

Dirinya menyebut pembahasan terkait tarif MRT Jakarta dan Light Rail Transit (LRT) Kelapa Gading-Velodrome, akan kembali dibahas dalam forum Rapat Pimpinan Gabungan (Rapimgab) di Gedung DPRD DKI Jakarta pada Senin (25/3/2019) pekan depan.

"Insyaallah minggu depan kayaknya selesai. Karena Hari Senin kami rapimgab hasil bahasan Komisi B dan C, karena di situ menyangkut tarif," jelasnya kepada wartawan, Jumat (22/3/2019).

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved