Anies Baswedan Patok Tarif MRT Rp 1.000 per Kilometer, Taufik Usulkan Rp 5.000 Sampai ke Manapun
POLEMIK penetapan tarif kereta cepat Mass Rapid Transit atau Moda Raya Terpadu (MRT), belum kunjung usai.
POLEMIK penetapan tarif kereta cepat Mass Rapid Transit atau Moda Raya Terpadu (MRT), belum kunjung usai.
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Muhammad Taufik pun menanggapi usulan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan, yang meminta agar tarif MRT dipatok sebesar Rp 1.000 per kilometer.
Dirinya menyebut dalam penetapan tarif harus dipertimbangkan tingkat kemauan dan tingkat kemampuan masyarakat untuk membayar.
• Jokowi: Negara Besar Seperti Indonesia Masa Baru Punya MRT? Itupun Saya Putuskan dengan Ahok
Dirinya pun menjabarkan besaran tarif MRT Fase 1 rute Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia (HI) itu, apabila usulan Anies Baswedan disetujui oleh para anggota dewan.
"Sekarang kalau dari Lebak Bulus ke Bundaran HI 13 stasiun, berarti Rp 13.000. Kira-kira orang mau enggak? Ini jadi pertimbangan juga," katanya.
"Kalau mau gitu mesti banyak diskusinya, kenapa mesti Rp 1.000 (per kilometer), kok enggak Rp 2.000 atau Rp 500. Kenapa enggak Rp 5.000 sampe ke mana aja?" sambung Taufik, Jumat (22/3/2019).
• Pasangan 01 Paling Dirugikan Jika Angka Golput Tinggi, Ini Alasannya
Besaran tarif tersebut, katanya, akan lebih murah dibandingkan moda transportasi lain.
Tawaran tersebut, katanya, dapat menjadi pertimbangan masyarakat dalam memilih moda transportasi, baik jarak pendek ataupun jarak jauh.
"Saya rasa lebih murah biar masyarakat menikmati," ucapnya.
Simbolisasi
Belum disepakatinya tarif kereta cepat Mass Rapid Transit atau Moda Raya Terpadu (MRT) oleh anggota DPRD DKI Jakarta hingga rapat keempat yang digelar pada Kamis (21/3/2019) lalu, disesalkan masyarakat.
MRT Fase 1 rute Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia (HI) itu pun hanya simbolis, lantaran belum dibuka untuk umum.
Belum sepakatnya besaran tarif MRT diakui oleh Taufik.
• Jusuf Kalla Bilang Uang di Laci Menteri Agama Dana Operasional, Begini Tanggapan KPK
Dirinya menyebut pembahasan terkait tarif MRT Jakarta dan Light Rail Transit (LRT) Kelapa Gading-Velodrome, akan kembali dibahas dalam forum Rapat Pimpinan Gabungan (Rapimgab) di Gedung DPRD DKI Jakarta pada Senin (25/3/2019) pekan depan.
"Insyaallah minggu depan kayaknya selesai. Karena Hari Senin kami rapimgab hasil bahasan Komisi B dan C, karena di situ menyangkut tarif," jelasnya kepada wartawan, Jumat (22/3/2019).