Boeing 737 Max-8 Jatuh, Saham Ikut Anjlok: Beberapa Negara Masih Menerbangan Pesawat Itu
Meski ada kejadian Boeing 737 Max-8 jatuh, tidak membuat negara lain ikut melarang menerbangkan pesawat jenis itu.
Meski ada kejadian Boeing 737 Max-8 jatuh, tidak membuat negara lain ikut melarang menerbangkan pesawat jenis itu.
WARTA KOTA, PALMERAH--- Hanya berselang lima bulan ada dua kejadian di dunia penerbangan, yakni jatuhnya pesawat Boeing 737 Max-8.
Peristiwa pertama terjadi pada Oktober 2018, Boeing 737 Max-8 milik Lion Air dan kejadian kedua pada Minggu (11/3/2019) menimpa maskapa Ethiopian Airlines.
Jatuhnya Boeing 737 Max-8 produksi Boeing Co. ini juga berdampak dengan perusahaan itu.
• Investasi Saham atau Reksadana, Ada Saran dari Pakar untuk Wanita Ingin Berinvestasi
Harga saham Boeing ikut jatuh setelah Boeing 737 Max-8 milik Ethiopian Airlines jatuh.
Saham Boeing anjlok pada perdagangan Senin (11/3/2019) waktu AS hingga menembus 12 persen.
Pada perdagangan hari Selasa (12/3/2019) waktu AS, harga saham Boeing kembali jatuh 6,15 persen menjadi 375,41 dolar AS per lembarnya.
• Kemenhub Mulai Buka Pendaftaran 18.096 Angkutan Motor Gratis untuk Mudik Lebaran
Dikutip dari Reuters yang dilansir Kompas.com, penurunan saham ini dipandang menjadi yang terburuk bagi Boeing dalam hampir dua dekade terakhir.
Padahal, pada pekan lalu, saham Boeing mencatat rekor tertinggi hingga mencapai level 446 dolar AS.
Diperkirakan, anjloknya samah Boeing Co ini karena beberapa maskapai yang memutuskan untuk sementara tidak mengoperasikan pesawat Boeing 737 Max-8 pascajatuhnya pesawat Ethiopian Airlines berjenis tersebut.
Selain saham Boeing ikut jatuh, efek lain dengan kejadian itu adalah Pemerintah Indonesia dan China melarang menerbangkan pesawat penumpang itu.
“Salah satu langkah yang akan dilakukan oleh Ditjen Hubud adalah melakukan inspeksi dengan cara larang terbang sementara (temporary grounded)," kata Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, Polana B Pramesti dalam keterangan tertulisnya, Senin (11/3/2019).
• Boeing 737 Max-8 Jatuh, Kemiripan Antara Ethiopian Airlines ET-302 dan Lion Air JT 610
Polana mengatakan, dengan larang terbang sementara itu untuk memastikan kondisi pesawat jenis tersebut laik terbang (airworthy) dan langkah tersebut telah disetujui oleh Menteri Perhubungan.
Sementara Ethiopian Airlines juga mengambil langkah serupa meski tidak ada anjuran ataupun larangan dari pemerintah Addis Ababa.
Namun, sejumlah negara masih mengizinkan pengoperasian Boeing 737 Max-8 yang dimiliki maskapai mereka sembari memantau perkembangan yang ada.