Kebakaran kapal di Jakarta

Hingga pukul 22.05, Kebakaran Kapal di Pelabuhan Muara Baru Belum Dapat Dipadamkan

Sudah hampir tujuh jam, kebakaran belasan kapal nelayan di Pelabuhan Muara Baru belum dapat dipadamkan.

Penulis: Joko Supriyanto |
Warta Kota/Joko Supriyanto
Hingga pukul 21.50 kebakaran kapal di Pelabuhan Muara Baru belum berhasil dipadamkan. 

Kebakaran puluhan kapal di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara menyisakan puing-puing bangkai kapal yang terbakar.

Bahkan sudah hampir tujuh jam lebih upaya pemadam terus dilakukan dan hingga berita ini diturunkan Sabtu (23/2/2019) pukul 22.03, api masih terus berkobar.

Kondisi padatnya kapal yang bersandar saat kejadian membuat sebagain diantara ABK kapal panik berusaha menyelamatkan kapal-kapal mereka.

Naasnya, kondisi angin yang cukup kencang membuat api cepat berkobar hingga menjalar ke beberapa kapal.

Meski 18 unit damkar diterjunkan, api tidak lantas cepat dikuasai.

Material kapal yang terbuat dari fiber dan kayu membuat api menyulut ke area kapal yang sebelumnya berusaha dievakuasi.

Hingga malam hari suasana riuh di Pelabuhan Muara Baru masih dirasakan.

Para ABK kapal masih berusaha memindahkan kapal-kapal mereka agar tidak terkena api.

Kondisi angin kerap kali membawa kapal-kapal yang terbakar menuju ke tepi dermaga yang biasa digunakan untuk bersandar kapal.

Kapal-kapal berusaha hilir mudik untuk menghindari kapal-kapal yang terbakar terbawa angin karena tak dilengkapi jangkar.

Meski diguyur hujan, situasi nampak terasa panas karena kobaran api begitu besar.

Asap tebal mengepul dari kapal-kapal yang terbakar di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta Utara, Sabtu (23/2/2019). Hingga pukul 18.30 api masih terlihat membakar beberapa kapal, meski begitu proses pemadaman masih dilakukan,  di tengah angin yang kencang.
Asap tebal mengepul dari kapal-kapal yang terbakar di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta Utara, Sabtu (23/2/2019). Hingga pukul 18.30 api masih terlihat membakar beberapa kapal, meski begitu proses pemadaman masih dilakukan, di tengah angin yang kencang. (Warta Kota/Alex Subhan)

Sejumlah petugas kemanan sering menghimbau warga agar tak mendekati area yang terbakar.

Anton (30), salah satu ABK kapal mengatakan peristiwa terjadi begitu cepat, hingga meluluh lantahkan kapal-kapal nelayan yang bersandar, termasuk lima kapal milik bosnya yang ikut serta terbakar.

"Kejadian itu cepet banget, kondisi saat itu saya tengah tertidur, nah pas itu ada yang teriak ada kapal kebakar, posisi emang agak jauh saat itu, dari sisi selatan awalnya, karena angin kenceng api makin lama-lama makin besar, apa lagi di kapal ada bahan bakar solar," kata Anton di lokasi.

Kondisi angin yang berhembus kencang serta kondisi kapal ketika itu padat, membuat api menjalar ke beberapa kapal lainnya.

Asap tebal mengepul dari kapal-kapal yang terbakar di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta Utara, Sabtu (23/2/2019). Hingga pukul 18.30 api masih terlihat membakar beberapa kapal, meski begitu proses pemadaman masih dilakukan,  di tengah angin yang kencang.
Asap tebal mengepul dari kapal-kapal yang terbakar di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta Utara, Sabtu (23/2/2019). Hingga pukul 18.30 api masih terlihat membakar beberapa kapal, meski begitu proses pemadaman masih dilakukan, di tengah angin yang kencang. (Warta Kota/Alex Subhan)

Hal ini menyulitkan evakuasi kapal.

Anton pun mengaku hanya bisa menyelamatkan barang berharga di dalam kapal seperti GPS dan radio.

Menurutnya kedua bagian itu sangat penting terlebih harganya pun cukup tinggi, karena satu GPS bernilai Rp 21 juta, sedangkan radio komunikasi sekitar Rp 18 juta.

Kapal milik bosnya tidak berhasil diselamatkan.

"Kapal bos saya ada lima abis semua, cuma bisa ambil GPS sama Radio aja tadi sebelum ke bakar karena kan emang itu harganya mahal, kalo kapal ngak bisa di evakuasi karena api langsung menjalar ke beberapa kapal," ujarnya.

Selain Donar (34) salah satu ABK kapal mengatakan, sebagian pemilik kapal memang tidak berada di lokasi.

Kebanyakan kapal itu dilimpahkan kepada penanggung jawab.

Begini Kronologi Kebakaran Dahsyat Hanguskan 15 Kapal Nelayan di Pelabuhan Muara Baru

"Kebanyakan bosnya itu nggak ada disini, biasanya ada yang tanggung jawab. Cuma penanggungjawabnya juga lagi nggak ada, nggak tahu kemana. Kita ya cuma bisa evakuasi aja yang ada," ujarnya.

Menurut Donar, jika dilihat kerugian akibat kebakaran ini memang sangatlah besar, terlebih pembuatan satu buah kapal biasa berbulan-bulan lamanya.

Meski begitu, untuk saat ini dirinya hanya dapat menunggu dari pihak pemilik kapal.

"Kalo kerugian pasti gede mas, apalagi kapal yang gede-gede, kalo kita disini cuma bisa evakuasi yang ada aja, selebihnya kita ngak bisa apa-apa, karena emang kondisinya tadi api begitu besar," katanya. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved