Mahfud MD Ungkap 4 Level Gerakan Menggagalkan Pemilu 2019
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD mengungkap ada 4 level gerakan menggagalkan Pemilu 2019.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD mengungkap ada 4 level gerakan menggagalkan Pemilu 2019.
Mahfud MD mengatakan, gerakan mengacaukan Pemilu 2019 itu merupakan tindakan kriminal.
Mahfud MD menilai ada gerakan mengacaukan Pemilu 2019 akan berlangsung pada 17 April mendatang.
Beberapa kali, dan dalam setiap kesempatan Mahfud MD telah menjelaskan ada perihal indikasi-indikasi untuk gerakan mengacaukan Pemilu 2019 dan bahkan bisa dibilang gerakan menggagalkan Pemilu 2019.
Mahfud MD pun akhirnya menjelaskan empat level gerakan yang saat ini sudah muncul yang bertujuan untuk merusak kredibilitas KPU.
• Korban Tewas Kebakaran di Teluk Gong Sempat Lari Pagi Sebelum Berusaha Selamatkan Adiknya
• Polisi Ungkap 13 Paket Ganja Jaringan Aceh: Modus Baru Ganja Dalam Kemasan Bungkus Kopi
• Gadis Ini Jadi Anak Punk dan Mengamen karena Orang Tua Bercerai, Begini Caranya Hindari Pelecehan
Hal tersebut dijelaskan dalam wawancara di Kompas TV pada Jumat (22/2/2019) pagi.
Mahfud MD melakukan wawancara melalui sambungan telepon dari Banyuwangi kemudian menjelaskan setiap gerakan yang patut dikhawatirkan jelang Pemilu 2019.
"Begini ya, ada upaya meruntuhkan kredibilitas KPU, judul-judul di media massa juga tidak salah. Ada gerakan untuk menggagalkan Pemilu," jelas Guru Besar kampus UII Yogya tersebut membuka.
Mahfud MD pun menjelaskan ada empat level gerakan yang bertujuan untuk menggagalkan Pemuilu.
"Gejala di tengah masyarakat itu ada empat level untuk mengacaukan Pemilu itu, level yang paling tinggi adalah level yang ingin menggagalkan," lanjut Mahfud MD.
Mahfud MD menjelaskan juga, level ingin menggagalkan Pemilu bisa berupa tindakan kriminal untuk membuat situasi kacau.
• BREAKING NEWS: Ayah Tega Tendang dan Ancam Bunuh Anak karena Tak Terima Mantan Istri Pacaran Lagi
• Live Streaming Bali United vs Persela: Meski Sudah Memimpin, Tuan Rumah Minta Dukungan Penonton
• VIDEO: Jokdri Anggap Seperti Menunggu Detik-detik Terakhir
"Misalnya ada bom pada saat debat capres, itu jelas," ujar Mahfud MD.
"yang sebenarnya petasan ya pak Mahfud seperti polisi katakan?" tanya reporter Kompas TV, Bayu memperjelas.
"Iya itu jelas meresahkan masyarakat. Kemudian yang lebih seru di Jawa Tengah itu terjadi pembakaran mobil dan motor secara terpola," lanjut Mahfud mencontohkan.
Pada level kedua, yakni kasus pemberitaan bohong atau hoaks merajalela jelang Pemilu.