Pedagang di Pasar Minggu Pasrah Saat Kementerian PUPR Batalkan Pembangunan Rusunawa dan Pasar Modern

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bahkan sudah menandatangani kerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta.

Penulis: Feryanto Hadi |
Warta Kota/Feryanto Hadi
Ketiga tower dengan jumlah 2.300 unit itu dibangun di atas empat lahan existing yang ada sekarang, yakni lahan Terminal Pasar Minggu seluas 8.404 meter persegi, lahan PD Pasar Jaya seluas 10.500 meter persegi, lahan Robinson seluas 6.261 meter persegi, dan lahan UPT Lokbin UMKM Pasar Minggu seluas 5.521 meter persegi. 

Sejumlah pedagang mengaku kecewa mendengar kabar batalnya pembangunan rumah susun sewa yang terintegrasi dengan pasar tradisional di Pasar Minggu.

Padahal, informasi bakal adanya revitalisasi pasar sudah semenjak awal 2017.

Saat itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bahkan sudah menandatangani kerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta terkait pembangunan rusunawa dan pasar tradisional.

Perum Pasar Jaya memastikan rencana pembangunan rumah susun sewa (rusunawa) yang terintegrasi dengan pasar di Pasar Minggu, Jakarta Selatan ditunda. Hal itu dikarenakan pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membatalkan rencana itu.

"Selama ini hanya ada kabar-kabar saja akan dibangun. Tapi sampai sekarang pedagang tidak pernah diajak bicara. Dulu katanya targetnya 2018 selesai. Sampai sekarang sama sekali belum ada pembangunannya," ujar pedagang daging bernama Arie (34) ditemui di Pasar Besar Pasar Minggu, Selasa (19/2/2019).

Padahal sudah lama Arie membayangkan bakal berjualan di pasar yang bagus, di bawah bangunan rusun bertingkat. Ia pun ketika pertama kali pengelola pasar menempel gambar maket rusunawa dan pasar, dengan antusias melihatnya.

Begitu juga pedagang lainnya yang berbondong-bondong melihat gambar disain bangunan yang direncanakan itu.

"Kalau memang batal ya kami kecewa sekali. Padahal sudah membayangkan bakal jualan di tempat bagus. Tapi kita sebagai pedagang bisa apa, cuma ikutin apa kata pemerintah saja. Dibangun syukur, kalau nggak dibangun ya mau protes ke siapa lagi," ujarnya.

Kondisi bangunan Pasar Pasar Minggu sudah mengalami banyak kerusakan. Beberapa area di lantai atas tak terpakai dan kondisinya sudah tak baik.

Sejumlah fasilitas pasar sudah rusak, seperti terjadinya kebocoran jika hujan turun.

Basement yang terhubung dengan area pasar juga mengalami kerusakan di beberapa bagian. Termasuk kondisinya yang tampak kumuh di sejumlah sudut. Sebagian ruangan di sekitar basement atau di dekat area tangga juga tampak tak terurus.

LPS tak terpakai

Terkait rencana revitalisasi pasar dan pembangunan rusunawa, Pasar Jaya sebenarnya telah membangun tempat penampungan sementara (TPS) pedagang di sekitar area Terminal Pasar Minggu. Bahkan, pembangunan LPS tiga lantai itu sudah selesai sejak September 2017. Kini, sudah lebih dari satu tahun LPS itu tak digunakan.

Manager Umum dan Humas Perumda Pasar Jaya, M Fachri mengungkapkan, terkait batalnya pembangunan rusunawa oleh Kementerian PUPR, pihaknya masih mencari alternatif lain supaya revitalisasi dan pembangunan rusunawa Pasar Minggu bisa terwujud.

"Rencana pembangunan tetap. Kami membuka kerjasama dengan pihak lain untuk merealisasikan itu," ungkap Fachri dihubungi, Selasa (19/2/2019).

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved