Piala AFF U22 2019
Diimbangi Myanmar, Indra Sjafri Ogah Kambinghitamkan Kondisi Lapangan
Indra Sjafri juga menyatakan performa Timnas U-22 kemarin bukan seperti biasa dan saat seperti di uji coba sebelumnya.
PELATIH Tim Nasional Indonesia U-22 Indra Sjafri mengatakan, hasil imbang 1-1 melawan Myanmar disebabkan anak-anak asuhnya belum bisa mengembangkan permainan di awal-awal laga.
Hal ini dikatakan pelatih berusia 56 tahun tersebut, suesai kedua tim berlaga di Stadion Nasional Olimpiade, Phnom Penh, Kamboja, Senin (18/2/2019) sore, pada laga Grup A Piala AFF U-22 2019.
"Pertandingan pertama kita akui selalu sulit. Babak pertama bisa dilihat, gol Myanmar datang karena kesalahan dari kita, kurang siap mengantisipasi pergerakan pemain lawan," kata Indra Sjafri, dikutip dari laman pssi.org.
• Berkicau di Twitter Pakai Data Lawas dari Wikipedia: CEO Bukalapak: Tolong Diambil Semangatnya
"Myanmar main ngotot dan pressure tinggi. Itu alasan kita sulit kembangkan permainan di awal-awal. Pasti akan ada evaluasi usai laga ini. Saya punya banyak pengalaman bahwa ketika menghadapi Malaysia pada laga selanjutnya selalu berat. Tapi kita akan tetap terapkan attacking game dan target harus menang," tambahnya.
Meski begitu, ia mengakui anak asuhnya pelan-pelan bangkit seusai tertinggal terlebih dahulu. Tapi, Indra Sjafri juga menyatakan performa Timnas U-22 kemarin bukan seperti biasa dan saat seperti di uji coba sebelumnya.
"Soal kondisi lapangan, itu bukan alasan. Myanmar juga main di lapangan yang sama. Harus adaptasi memang iya, saya setuju. Tapi bukan alasan kita tidak bisa poin penuh," paparnya.
• Jadi Aktor Intelektual, Polisi Bakal Dalami Motif Jokdri Rusak Barang Bukti Kasus Pengaturan Skor
Sementara, gelandang Timnas U-22 Rafi Syarahil mengaku tetap bersyukur dengan hasil imbang ini. Ia pun mengaku hari ini ia dan kawan-kawannya sudah berjuang maksimal.
"Hari ini saya sangat senang meskipun turun dari bangku cadangan. Saya bersyukur dengan apa pun hasilnya meski bermain seri. Kita tadi udah berusaha dan memberikan yang terbaik untuk Indonesia, " papar Rafi.
"Kita harus terus beradaptasi dengan lapangan sintetis yang digunakan di ajang ini. Kami belum terbiasa saja main di rumput seperti ini dengan kondisi cuaca yang lebih panas dari Jakarta," sambung pemain asal Barito Putera tersebut. (*)
