Tagar 02GagapUnicorn Melesat, Ini Lho Tiga Istilah Perusahaan Startup Selain Unicorn
Orang yang tidak mengikuti perkembangan bisnis rintisan tidak akan mengenal, apalagi memahami, istilah yang sangat khas dalam khasanah bisnis rin
USAI debat calon presiden (capres) putaran kedua yang digelar oleh Komisi Pemilhan Umum (KPU), Minggu (17/2), istilah unicorn menjadi bahan perbincangan hangat masyarakat.
Maklum, dalam debat yang berlangsung semalam, sepertinya Prabowo Subianto, Calon Presiden Nomor Urut 02 tidak mengenal istilah tersebut.
Bahkan pagi Ini hastag #02GagapUnicorn merangsek ke papan tranding topic di jagat twitter, menguntit hastag #JokowiBohongLagi yang sudah Berjaya sejak semalam.
Sebelum debat, sebetulnya, beberapa hari lalu istilah unicorn juga ramai disebut-sebut ketika orang membicarakan kicauan Ahmad Zacky, CEO Bukalapak, yang menghebohkan.
• Usai Menerima Permintaan Maaf CEO BukaLapak Achmad Zaky, Tagar #JokowiOrangBaik Kembali Bertengger
Bukalapak adalah salah satu perusahaan rintisan (startup) di Indonesia yang sudah mencapai level unicorn.
Mungkin Prabowo tidak sendirian.
Orang lain yang tidak mengikuti perkembangan bisnis rintisan tidak akan mengenal, apalagi memahami, istilah yang sangat khas dalam khasanah bisnis rintisan tersebut.
Bahkan orang-orang yang mengenal istilah unicorn pun mungkin juga tidak tahu bahwa ada tiga nama binatang lain yang juga diadopsi oleh dunia startup untuk menggambarkan level valuasi perusahaan-perusahaan rintisan.
Ah, Anda juga? Yuk, kita cermati satu per satu, kalau begitu.
1. Level valuasi perusahaan startup paling kecil disebut Cockroach alias kecoa

Ini bukan sebutan untuk menghina, lo, ya.
Sebutan ini justru untuk menjuluki perusahaan rintisan awal yang memiliki valuasi masih kecil, tapi tahan banting. Ulet bertahan hidup seperti kecoa.
Perusahaan seperti ini bisa menarik para angel investor untuk mengikutsertakan modalnya sehingga valuasinya membesar.
2. Di level selanjutnya, terdapat istilah Ponies alias kuda poni

Istilah dipakai untuk menjuluki perusahaan-perusahaan rintisan yang telah memiliki valuasi menembus 10 juta dolar AS atau sekitar Rp 141-an miliar.