Tol Trans Jawa
Demi Kenyamanan, Rest Area Tol Trans Jawa Dibangun bak Mal-Mal di Jakarta, Ini yang Sudah Beroperasi
TOL Trans Jawa sudah beroperasi. Sebagai kelengkapannya, dibangunlah rest area atau tempat istirahat (TI) di sepanjang tol tersebut.
"Desain-desain sophisticated inilah yang akan diadopsi oleh perusahaan ke depan. Nanti juga TI-TI yang kami kelola bakal dilengkapi lounge."
TOL Trans Jawa sudah beroperasi. Sebagai kelengkapannya, dibangunlah rest area atau tempat istirahat (TI) di sepanjang tol tersebut.
"Rest area yang kami kembangkan, secara fisik cukup nyaman. Kami tidak sembarang pilih konsultan dan kontraktor. Bahkan, desainnya sudah seperti mal-mal di Jakarta," tutur Direktur Keuangan PT Jasamarga Properti (JMP) Dian Takdir Bardsyah kepada Kompas.com, Rabu (13/2/2019).
Dian Takdir Bardsyah Direktur Keuangan PT Jasamarga Properti mencontohkan rest area KM 88 di ruas Tol Cipularang. Tempat istirahat dan fasilitas ibadahnya yakni Masjid Al Safar, dirancang oleh Ridwan Kamil.
"Desain-desain sophisticated inilah yang akan diadopsi oleh perusahaan ke depan. Nanti juga TI-TI yang kami kelola bakal dilengkapi lounge," kata Dian.
Selain Ridwan Kamil, arsitek beken lainnya yang digandeng JMP mendesain rest area adalah Sardjono Sani.
• Catat Nih, Jakarta-Solo Cuma Rp 50 Ribu Naik Bus Eksekutif Double Decker via Tol Trans Jawa
• Ini 3 Keuntungan via Jalan Tol Trans Jawa, Jasa Marga: Tarif Saat Ini Lebih Murah dari Seharusnya

Prinsipal pada firma arsitektur Bias Tekno Art Kreasindo ini merancang TI KM 391 A ruas Tol Batang-Semarang.
Di fasilitas ini, terdapat panggung rakyat berkapasitas 10.000 orang, pujasera, muhala, dan toilet. Semua fasilitas ini dibangun untuk memanjakan pengguna jalan tol.
Mereka diharapkan dapat beristirahat dengan nyaman, setelah melakukan perjalanan panjang.
"Namanya juga rest area, tempat untuk rehat sejenak. Mengembalikan kondisi seperti semula. Terutama saat mudik Lebaran nanti. Karena isu besarnya, bukan lagi kemacetan, melainkan kenyamanan, keamanan, dan keselamatan," tutur Dian.
TI KM 519 A Tol Solo-Ngawi

Demikian halnya dengan TI KM 519 A di ruas Tol Solo-Ngawi, juga dirancang senyaman mungkin. Laiknya pusat belanja, pengguna jalan tol dapat memanfaatkan semua fasilitas seraya berinteraksi dengan lainnya secara gratis.
Bahkan, pengguna jalan tol dapat menikmati kuliner dan kudapan khas lokal Solo-Ngawi di pujasera besar yang tersedia khusus untuk para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) ini.
Menempati area seluas 6 hektar, konstruksi fisik bangunan utamanya sudah rampung, dilengkapi dengan ruang ritel komersial, dan toilet.
Selain itu, terdapat pula masjid, SPBU dengan lima dispenser, dan lounge. TI ini juga dapat menampung bus-bus besar, dan ratusan kendaraan golongan I.