Pilpres 2019

Dari Semua Pernyataan Prabowo Subianto, Caleg Muda Ini Hanya Setuju Satu Butir

Dedek Prayudi ungkap 5 dari 8 kebohongan Prabowo Subianto melalui akun twitternya.

Penulis: PanjiBaskhara | Editor: PanjiBaskhara
Chaerul Umam/Tribunnews.com
Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia, Dedek Prayudi. (Chaerul Umam/Tribunnews.com) 

CALON legislatif (Caleg) muda sekaligus juru bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dedek Prayudi mengungkap 5 dari 8 kebohongan calon presiden (Capres) Prabowo Subianto selama tahun 2018

Membahas sosok Dedek Prayudi yang akrab disapa Uki ini, dilansir psi.id, jika dirinya juga dikenal sebagai peneliti kebijakan kependudukan dan pegiat toleransi.

Dia menjadi peneliti kebijakan kependudukan dan pegiat toleransi melalui komunitas yang dibesutnya pada tahun 2012 yang bernama 4.20 Society.

Sejak tahun 2017 hingga kini, Dedek eksis bersama Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sebagai kader dan bakal calon legislatif.

Namun dari semua pernyataan dilontarkan Prabowo Subianto hanya satu saja yang disetujuinya, yaitu pada arah pembangunan Indonesia yang keliru sejak era reformasi.

Pemilik Warteg Sedang Memasak Diduga Picu Kebakaran Hebat di Tangerang

Pemprov Papua Bantah Penganiayaan Pegawai KPK, Tunjukkan Bukti Foto

Ditanya Keberadaan Jenazah Jurnalis Jamal Khashoggi, Menteri Arab Saudi: Kami Tidak Tahu

Dilansir Tribunnews, Dedek Prayudi meyakini, kekeliruan arah pembangunan Indonesia itu kini tengah diperbaiki Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang juga sebagai Capres nomor urut 01.

"Kami sepakat pada bagian bahwa ada salah kelola di era pemerintahan sebelumnya. Kini kesalahan dalam mengelola negara itu diperbaiki oleh Jokowi dan mulai membuahkan hasil," kata Dedek, Minggu (10/2/2019).

Dedek menyoroti merosotnya pertumbuhan ekonomi setelah berakhirnya commodity boom yang berdampak naiknya harga minyak sawit dan batu bara.

Setelah commodity boom selesai, terangnya Dedek, seperti tidak ada langkah antisipasi yang berarti sehingga pertumbuhan ekonomi kita terus merosot.

"Apabila merosot sampai tiga persen, kita diambang resesi. Di tangan Pak Jokowi, pelan-pelan trend pertumbuhan meningkat lagi, padahal trend pertumbuhan dunia sedang merosot," ujar Dedek.

Dedek juga menyoroti meroketnya ketimpangan di era pemerintahan SBY yang kini sudah turun.

"Jadi pertumbuhan kita yang sekitar enam persen itu bukan pertumbuhan berkualitas karena menyebabkan naiknya ketimpangan," sambung Dedek.

BPS mencatat bahwa ketimpangan meningkat paling tajam di era SBY sejak bergulirnya era reformasi, yakni dari 0,33 pada 2004 menjadi 0,41 pada 2014.

"Nah, ketimpangan inilah yang kini sedang dibenahi Pak Jokowi dan beliau sukses menurunkan ketimpangan menjadi 0,38 hari ini," ujar Dedek.

Deklarasi Alumni SMA Jakarta : Kaum Milenial Jangan Golput

Sebut KPK Rusak Citra Gubernur Papua, Kuasa Hukum: Penegakan Hukum Harus Beradab, Tidak Biadab

Mahfud MD Kecewa Penerbangan Delay, Maskapai Garuda Indonesia Minta Maaf

5 dari 8 Fakta Kebohongan Prabowo Subianto

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved