Pedagang Kaki Lima

Bentrok PKL Tanah Abang, Kasatpol PP DKI : Yang Bilang Bentrok Siapa?

Kepala Satpol PP DKI Jakarta, Yani membantah adanya bentrok yang terjadi antara petugas Satpol PP dan Pedagang Kaki Lima di kawasan Pasar Tanah Abang.

WARTA KOTA/JOKO SUPRIYANTO
Sejumlah massa terlibat kericuhan, saat penertiban PKL di Tanah Abang oleh petugas Satpol PP, Kamis (17/1/2018). 

KEPALA Satpol PP DKI Jakarta, Yani membantah adanya bentrok yang terjadi antara petugas Satpol PP dan Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan Pusat Perniagaan Pasar Tanah Abang, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Kamis (17/1/2019).

Dirinya menegaskan pihaknya mendapatkan serangan ketika melakukan penertiban PKL. Pihaknya pun tidak melakukan perlawanan ketika sejumlah pedagang melempari petugas dengan batu dan kayu.

"Yang bilang bentrok siapa? Nggak bentrok! Satpol PP lagi tugas penegakan aturan ditimpahin (lempari)," tegas Yani dihubungi pada Kamis (17/1/2019).

Walau begitu, dirinya mengungkapkan tidak ada korban luka dari pihak Satpol PP maupun pedagang. Hanya saja, sejumlah kendaraan operasional Satpol PP rusak imbas kemarahan pedagang.

"Nggak ada yang luka, cuman kendaraan yang rusak. Nggak bentrok Satpol PP nggak pernah bentrok, tetapi ada provokator yang mencoba menghalangi petugas untuk menegakan aturan daerah," ungkap Yani.

"Selama ini pemerintah sudah memfasitasi, sudah memberikan solusi untuk mereka-mereka pedagang kecil mandiri, tapi masih membadel juga. nah saya akan menegakan aturan siapapun yang mengahalangi penegakan aturan akan kami pidanakan!," kata Yani.

Puncak kemarahan

Sebelumnya, Wakil Wali Kota Jakarta Pusat, Irwandi menyebutkan, bentrokan yang terjadi merupakan puncak kemarahan para preman.

Sebab, sejak penataan dilakukan oleh pihaknya, banyak preman yang menguasai lapak trotoar dan pinggir jalan kehilangan pendapatan.

"Jadi ini karena pendaringannya hilang. Soalnya kan kita rapihin kawasan Tanah Abang, mereka jadi kehilangan pendapatan soalnya emang biasa ngutip dari pedagang buat lapak jualan yang di trotoar atau di pinggir jalan," jelas Irwandi dihubungi pada Kamis (17/1/2019).

Hajar Terus

Walau terjadi bentrokan ataupun berpotensi kembali ricuh, Irwandi mengaku bakal terus menertibkan pedagang liar.

Sebab sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum, seluruh fasilitas umum dan fasilitas sosial harus bebas dari kepentingan pribadi.

"Ya kita hajar terus, nggak ada itu namanya jualan di trotoar-pinggir jalan. Kan udah jelas ada peraturannya, kita juga siapin skybridge sama pasar tasik yang luas. Yang pasti kita nggak takut," ungkapnya menegaskan.

Terkait bentrokan yang terjadi, Irwandi menyebutkan tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.

Hanya saja lalu lintas sempat berhenti total dan memicu kemacetan di seputar Pusat Perniagaan Pasar Tanah Abang, tepatnya mulai dari Jalan KH Mas Mansyur, Jalan Jatibaru dan Jalan Jatibunder.

"Benturan antara Satpol PP dan PKL ini karena ada provokasi, sebelumnya biasa saja. Petugas bekerja sesuai tupoksi agar Tanah Abang lebih tertib dan sudah disosialisasikan melalui operasi Praja Wibawa. Tidak ada korban dari satpol PP dan kondusif, tapi polisi sudah amankan tiga orang, itu yang kita proses," ungkap Irwandi. (dwi)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved