Buruh Eskpedisi Tewas Tertimpa Saat Turunkan Alat Kesehatan di RSUD Budi Asih
Buruh antar itu tewas saat berupaya menurunkan alat kesehatan dari sebuah truk ekspedisi.
Penulis: Joko Supriyanto |
SEORANG buruh antar (ekpedisi) tewas tertimpa alat kesehatan yang dipesan Central Sterile Supply Department (CSSD), di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Budhi Asih, Jakarta Timur.
Buruh antar itu tewas saat berupaya menurunkan alat kesehatan dari sebuah truk ekspedisi.
Kejadian tersebut sempat membuat beberapa pengunjung rumah sakit keluar untuk menyaksikan peristiwa tersebut. Sebelum tewas, buruh antar itu sempat dilarikan ke IGD RSUD Budhi Asih, namun nyawanya tak dapat tertolong.
Baca: Baru Berumur Tujuh Bulan, Kejari Tangsel Sudah Sidangkan 200 Kasus Narkoba
Pihak Kepolisian Sektor Kramat Jati yang tiba di lokasi, langsung memasang garis polisi di tempat kejadian, dan memeriksa beberapa saksi atas kejadian tersebut.
Direktur RSUD Budhi Asih Ida Bagus Nyoman Banjar mengatakan, kejadian tersebut terjadi pada pukul 09.00, saat RSUD Budhi Asih kedatangan alat kesehatan yang akan dipasang di Lantai 4 rumah sakit itu.
Setibanya alat tersebut di rumah sakit, para buruh berupaya menurunkan dengan forkliff manual. Tiba-tiba, alat kesehatan tersebut terjatuh dan menimpa salah satu buruh angkut yang diketahui bernama Dani.

"Ini kecelakaan kerja. Terjadi saat proses penurunan pengadaan alat steril CSSD itu," kata Ida Bagus, Rabu (24/10/2018).
Ida menduga, forklift yang digunakan tidak kuat menahan beban. Atau saat peletakan alat kesehatan tersebut, tidak tepat, sehingga alat tersebut terguling saat diturunkan.
"Korbannya dari ekspedisi. Ini terjadi apakah forklift tidak kuat atau posisinya enggak bener itu yang masih kita ingin ketahui," ujarnya.
Baca: Polisi Jakarta Barat Bekuk Pelaku Curas yang Sudah Beraksi di 35 Lokasi
Menurut Ida, nantinya alat-alat tersebut dipasang di lantai 4 rumah sakit. Alat-alat tersebut didapat melalui pengadaan barang dari CSSD. Atas kejadian tersebut, pihak RSUD Budhi Asih mengaku kecelakaan kerja yang terjadi bukan tanggung jawab pihak rumah sakit.
Karena, jelas Ida, sebelum pemasangan alat kesehatan di rumah sakit, seluruhnya masih tanggung jawab pihak penyedia barang alat kesehatan tersebut.
"Proses dari toko pabrik sampai ke sini itu tanggung jawab penyedia. Namun, jika barang sudah terinstall dan diuji coba serta siap pakai, baru tanggung jawab kami. Jadi tanggung jawab kita kalau sudah terpasang dan terinstall," jelasnya.

Beberapa rekan korban yang juga sesama pegawai ekspedisi belum dapat memberikan komentar atas kejadian ini, mereka masih shock lantaran rekan kerjanya tewas dalam peristiwa tersebut.
Hingga saat ini, anggota kepolisian dari Polsek Kramat Jati masih menindaklanjuti kejadian tersebut. Kasus tersebut kini dilimpahkan ke Polres Metro Jakarta Timur. (*)