Timses Jokowi-Ma'ruf Amin Jelaskan Letak Kebodohan Prabowo Subianto di Kasus Ratna Sarumpaet
Prabowo Subianto dan timsesnya dinilai telah melakukan kebodohan luar biasa dalam kasus Ratna Sarumpaet. Bahkan diduga pula melakukan propaganda.
SEBUAH debat panas di acara DUA ARAH KompasTV mempreteli kebodohan Prabowo Subianto dan timsesnya dalam menanggapi Ratna Sarumpaet yang mengaku dianiaya orang tak dikenal di Bandung.
Ya, kasus Ratna Sarumpaet memang kini bergulir ke berbagai arah, sisi, dan koridor negeri ini.
Hukum pidananya dijalani dengan tindakan polisi menetapkan Ratna Sarumpaet sebagai tersangka, bahkan menahannya.
Sedangkan dari sisi politik kedua kubu di Pilpres 2019, kubu Prabowo-Sandi dan kubu Jokowi-Ma'ruf Amin kelihatan saling berdebat.
Berbagai silat lidah dikeluarkan mulai dari kubu Prabowo-Sandi yang mencari peristiwa-peristiwa lain dimana Jokowi sebagai Presiden kecolongan alias tertipu.
Sementara itu kubu Jokowi-Ma'ruf Amin terus mendesak proses hukum dengan dasar tidak percaya dengan motif sebenarnya Ratna Sarumpaet berbohong.
Timses Jokowi-Ma'ruf Amin, Dini Purwono, menilai ada skenario kebodohan luar biasa dari Prabowo Subianto dan timsesnya terkait bisa percaya dengan hoax Ratna Sarumpaet.
Dini Purwono mengungkapan itu saat berdebat terkait kasus Ratna Sarumpaet di acara DUA ARAH Kompas TV yang dihadiri Wasekjen Gerindra, Andre.
"Kalau saya dengan berat hati dalam situasi ini saya melihat ada 2 skenario. Skenario pertama adalah kebodohan luar biasa dari pak prabowo dan timsesnya. Skenario kedua kebohongan luar biasa dari Pak Prabowo dan timsesnya yang mana sama dengan kejahatan luar biasa," kata Dini Purwono dalam acara DUA ARAH Kompas TV.
"Bang Andre (Sekjen Gerindra) selalu bilang kami korban, kami victim. Manusia memang bisa salah, tapi dalam hal ini adalah should have known yang seharusnya Pak Prabowo kita kenal sebagai pemimpin dengan latar belakang militer, masa tidak bisa membedakan antara bekas luka operasi dan bekas luka pemukulan dan penganiayaan, itu sudah tidak masuk akal satu hal," kata Dini Purwono.
Lebih Rendah Dari Suporter Bola
Sementara itu, Influencer Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma'ruf, Budiman Sudjatmiko, menilai sikap kenegarawanan Prabowo Subianto lebih rendah dari ketua suporter sepakbola.
"Saya mau bandingkan dengan dua pimpinan suporter yang anggotanya dianiaya hingga tewas. Sikap kepemimpinan dan kenegarawanan dua suporter itu adalah muncul ke publik dan meredam. Kita juga pernah mendengar ada dua kesatuan yang berbeda saling pukul dan tembak menembak, apa yang terjadi, biasanya komandan-komandannya bertemu antara mereka dan kemudian bikin konferensi pers bersama untuk meredam," kata Budiman Sujatmiko.
"Artinya apa, dalam konteks ini kenegarawanan suporter dua klub yang anggotanya dianiaya saya yakin lebih tinggi dari Pak prabowo. Karena apa, kenegarawanan, kecermatan,ketelitian kehati-hatian begi pemimpin suporter itu penting. Apalagi pak prabowo mendeskripsikan dirinya sebagai pemimpin bangsa. Bayangkan pemimpin bangsa hanya mendengarkan 4 kali itu meyimpulkan ada pelanggaran ham, menyamakan dengan kasus novel baswedan, dan kemudian dihubungkan dengan mengkritik pemerintah.Dan apa yang terjadi cindy (pembawa acara DUA ARAH), sosial media segera berdengung. Bahkan ita juga deteksi ada distribusi pamflet solidaritas untuk ibu ratna. Artinya apa, tidak cermat, tidak hati-hati. Masalahnya apakah benar ketika melihat ada antisipasi dan respon," kata Budiman Sujatmiko.
Dugaan Propaganda
