Jangan Anggap Remeh, Kelebihan dan Kekurangan Berat Badan Saat Hamil Bikin Bayi Sakit

Sebagian besar ibu hamil pasti pernah mendengar informasi yang mengatakan bahwa ketika hamil memberikan makanan pada dua orang, yakni ibu dan si janin itu sendiri.

Hal tersebut dipatahkan oleh penelitian yang mengatakan semakin tinggi kenaikan bobot ibu hamil, semakin berisiko bayinya terlahir dengan penyakit diabetes.

Dikutip dari Daily Mail, penelitian terhadap 900 wanita hamil menunjukan bahwa ketika mereka mengalami kenaikan berat badan yang tinggi menyebabkan anak terlahir dengan penyakit diabetes kategori dua.

Seperti dalam penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Diabetologia ditemukan bahwa satu dari lima wanita di Inggris mengalami obesitas di awal kehamilan mereka.

Hal ini dikarenakan kebanyakan wanita di inggris ditimbang pada awal kehamilan mereka saja sehingga berat badan pun tidak terkontrol dengan baik oleh dokter.

Namun bukan berarti wanita hamil harus mengurangi berat badan, karena berat badan yang tidak ideal saat kehamilan pun memiliki resiko penyakit bagi bayi nanti ketika lahir.

Dalam penelitian di Chinese University Hong Kong, ditemukan bahwa apabila berat badan ibu hamil kurang dari idealnya, maka anaknya mengalami tekanan darah tinggi dan kontrol gula darah yang buruk ketika usia tujuh tahun.

Oleh karena itu sangat penting bagi dokter dan ibu hamil sendiri untuk mengontrol berat badan ketika kehamilan.

Karena dalam penelitian dari 1,3 juta kehamilan di seluruh dunia, ditemukan 47 persen wanita mengalami kenaikan berat badan berlebih, 23 persen kekurangan berat badan dan hanya 30 persen yang memenuhi standar.

Para peneliti menyarankan kepada ibu hamil untuk dapat mengontrol sendiri juga dengan bertanya kepada dokter maupun bidan berapakah rata-rata berat badan yang ideal hingga nanti melahirkan.