Dokter Bongkar Mitos Wortel untuk Penglihatan sebagai Awal Kelahiran Buzzer dan Hoax

Ryu Hasan membongkar sejarah kelahiran buzzer yang menggunakan hoax, tapi strategi sebar hoax harus distop.

Lifealth
Manfaat wortel hanya mitos dan hoax. 

DOKTER Ryu Hasan membongkar sejarah kelahiran buzzer yang menggunakan hoax. 

Strategi penyerangan dengan menggunakan hoax dilakukan sejak masa Perang Dunia II. 

Salah satunya terkait dengan manfaat wortel yang bisa membuat penglihatan manusia setajam kelinci. 

Kelinci rajin makan wortel, sehingga mata dan penglihatannya sangat tajam.

Mitos yang diyakini sebagai kebenaran sebenarnya hanya hoax bahkan sampai hari ini, masih banyak orang yang meyakini manfaat wortel tersebut untuk kesehatan mata padahal malah bisa mengganggu kesehatan khususnya pencernaan kalau kebanyakan. 

Bahkan, mata tetap saja tidak bisa jadi normal jika mengalami gangguan penglihatan minus atau plus. 

Berikut ulasan ilmiah yang ditulis Ryu Hasan di laman pribadinya. 

Mitos bahwa makan wortel bisa membuat mata bisa jadi melihat lebih baik sebenernya bersumber dari ulah angkatan udara Inggris (RAF) thn 1940.

Dlm PD II, ada seorang pilot tempur Inggris John Cunningham, dia jadi org pertama yg berhasil menembak jatuh pesawat musuh dg bantuan radar.

Cunningham ini adalah pilot tempur malam hari dg rekor paling hebat di RAF selama PD II. Total kesuksesan mencapai angka 20.

Utk menyembunyikan radar mrk, RAF menerbitkan kisah di koran2 Inggris bhw pilot2 tempur, punya penglihatan malam luar biasa krn makan wortel.

Namanya masyarakat,  mrk percaya dan mulailah org2 latah makan banyak wortel supaya bisa melihat lebih baik di malam hari spt Cuningham dkk.

Baca: Kisah Unik, Cincin Pernikahan Hilang 3 Tahun Ternyata Masuk di Wortel yang Ditanam Sendiri

Baca: Apa Benar Wortel Bisa Bantu Penglihatan, Ini Alasannya

Semua cerita bohong ttg pilot yg makan wortel tsb adalah rekaan RAF untuk menyembunyikan penggunaan alat baru temuan andalan mereka: RADAR.

"Radio Detection And Ranging" lah yg sebenarnya membantu "The Luftwaffe Bomber" di malam hari. Bukan karena makan wortel.

Sebenarnya Prancis, Inggris, AS, Soviet, Itali, Jepang dan Jerman punya radar penjelajah dan pengintai masing2 sejak awal perang dunia II.

Tapi cuma Inggris yg waktu itu bisa mengembangkan teknologi radar utk keperluan perang. Mrk punya jaringan radar yg disebut "chain house".

Nah "Chain house" ini lah yg memandu pilot2 tempur RAF di siang atau malam hari, mrk bisa menentukan koordinat sasaran dg akurasi tinggi.

Sebetulnya AU Jerman juga sudah melihat banyak jaringan "chain house" yg berupa menara2 yg dibangun di sepanjang pesisir Inggris.

Tapi, Jerman juga terperdaya oleh hoax wortel yg dihembuskan RAF. Sebab di beberapa desa di Jerman sdh ada mitos 'wortel menyehatkan mata'.

Dan kebohongan soal wortel yg ditebar buzzer2 AU Inggris 77 thn lalu itu memakan banyak korban penipuan di seluruh dunia, sampek sekarang.

Makan wortel tidak lantas membuat mata sampeyan jadi lebih bagus atau jadi kayak six million dollarman, justru malah bahaya kalo kebanyakan.

Karena itu, sebaiknya jangan termakan mitos dan teknik hoax tersebut. 

Salam sehat. 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved