Walkot Bekasi Terpilih Sebut Ada Unsur Politik Pemisahan Tirta Bhagasasi
Proses pemisahan aset Tirta Bhagasasi tidak kunjung rampung sejak rencana ini digulirkan pada 2015 lalu.

KEPALA daerah terpilih hasil rekapitulasi suara Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bekasi, Rahmat Effendi menilai ada unsur politik dalam proses pemisahan aset Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bhagasasi dengan Kabupaten Bekasi.
Politisi partai Golkar ini menyebut tidak ingin berbelit dalam memisahkan aset tersebut.
"Harusnya kita melihat kepentingan untuk masyarakat, tapi kalau masih dihitung secara politis yah tidak akan selesai," ujar Rahmat pada Minggu (15/7).
Menurut dia, cara pandang dan berpikirnya Kabupaten Bekasi dalam proses pemisahan aset cukup berbeda dengan Kota Bekasi.
Pemerintah Kota Bekasi menginginkan agar aset dipisahkan sehingga bisa digabung dengan PDAM milik sendiri yakni Tirta Patriot.
"Pemahamannya yang berbeda, kalau saya ingin yang simple-simple (mudah) sejauh untuk kepentingan umum yah selesaikan," katanya.
Proses pemisahan aset Tirta Bhagasasi tidak kunjung rampung sejak rencana ini digulirkan pada 2015 lalu.
PDAM Tirta Bhagasasi merupakan perusahaan daerah yang dimiliki Kota/Kabupaten Bekasi sejak 1998 lalu.
Sejauh ini, bagi hasil yang disepakati kedua daerah adalah 45 persen untuk kota dan 55 persen untuk kabupaten.
Bila telah dipisahkan, Kota Bekasi akan menggabungkan aset tersebut dengan PDAM milik sendiri yakni Tirta Patriot.
-
Yusuf Ubay Merasa Masih Seperti Mimpi Ungkap Gabung dengan Nidji
-
Wali Kota Bekasi Dukung Usulan Wapres Soal Pembentukan Otoritas Pengelola Transportasi Jabodetabek
-
Wali Kota Bekasi: Kartu Identitas Anak Belum Menjadi Syarat Pendaftaran Sekolah Tahun Ajaran 2019
-
Kehabisan Stok Blangko KIA, Pemkot Bekasi Minta 20.000 Blangko dari Depok dan Bogor
-
Wali Kota Bekasi Sempat Bisiki Anies Baswedan Agar Pilih Ahmad Syaikhu Jadi Wakil Gubernur