Tenggelamnya KM Sinar Bangun
Minta Keluarga Korban KM Sinar Bangun Ikhlas, Bupati Simalungun: Mereka Sudah Bersama Tuhan
Ia mengatakan, jika penarikan tetap dilakukan, maka tubuh korban akan hancur. Apalagi, kondisi mayat korban telah membusuk.
DI hari ke-14 pencarian, ratusan keluarga korban KM Sinar Bangun 6 bertemu Basarnas, Pemkab Simalungun, KNKT, Jasaraharja, Polres Simalungun, dan TNI, di Balai Harungguan Djabanten Damanik, Pematangraya, Kabupaten Simalungun, Minggu (1/7/2018).
Sebelum pertemuan, para keluarga korban dijamu makan siang. Seluruh keluarga korban duduk di meja bundar. Pertemuan juga dihadiri pastor, ustaz, suster, dan pendeta.
Bupati Simalungun JR Saragih yang menjadi moderator pertemuan ini, mengajak seluruh keluarga korban hilang atau 164 jiwa, untuk mengikhlaskan kepergian korban.
Baca: Batal Datangkan Robot Pengangkat, Besok Basarnas Hentikan Pencarian Korban KM Sinar Bangun
Ia mengatakan, jika penarikan tetap dilakukan, maka tubuh korban akan hancur. Apalagi, kondisi mayat korban telah membusuk.
"Kalau dibuat pukat itu menarik, jenazah itu hancur. Apalagi jenazah sudah mau menjadi pembusukan. Saya mengajak seluruh bapak ibu keikhlasan dari hati kita. Kalau dipaksakan saya prihatin," ujarnya, seraya mengucapkan turut berduka dalam tragedi KM Sinar Bangun.
"Untuk itu, saya sebagai pemerintah mengajak seluruh keluarga memahami betul kondisi ini. Kita sudah dua kali memperpanjang, tapi sampai saat ini belum dapat diupayakan," sambung Bupati.
Baca: Mengapa Jenazah Korban KM Sinar Bangun Tak Mengapung ke Permukaan Air? Ini Penjelasannya
JR Saragih menyatakan, sebagai perwakilan kepala daerah yang berada di kawasan Danau Toba, ia ikut merasakan kesedihan. Katanya, Pemkab Simalungun telah mendirikan bendera setengah tiang untuk mengenang tragedi ini.
"Bahwa duka yang terjadi bukan hanya duka keluarga, tetapi duka pemerintah. Kita sudah buat bendera setengah tiang untuk keluarga kita yang bersama dengan Tuhan," katanya.
JR Saragih juga menyampaikan akan menjamin bantuan dana bagi keluarga korban jiwa dan hilang.
"Kita jangan larut dalam kesedihan dan kesusahan. Sesungguhnya mereka sudah bersama Tuhan sesuai imannya masing-masing," papar JR Saragih. (Tommy Simatupang)