Menaklukkan Puncak Gunung ala Komunitas Elang Salam

Dari namanya, orang akan mengira komunitas ini pencita burung Elang, ternyata bukan.

Penulis: Hironimus Rama |
Ibu-ibu komunitas Elang Salam mengenakan baju daerah lengkap dengan aksesorisnya di Puncak Gunung Gede, saat pendakian 7-8 Mei 2018 lalu. (Foto: Dokumen Elang Salam Bogor) 

MENDAKI gunung merupakan salah satu olahraga yang cukup menantang.

Aktivitas ini umumnya dilakukan anak-anak muda yang menyukai tantangan atau pun orang-orang dewasa yang bergabung dalam komunitas pencinta alam.

Namun, apa jadinya bila aktivitas ini dijalani ibu-ibu rumah tangga yang tidak terbiasa dengan kegiatanan petualangan di alam bebas?

Komunitas Elang Salam berkolaborasi dengan komunitas Sekolah Alam lainnya saat Susur Pantai Perdana, Legon Pari pada 20-21 Januari 2018. (Foto: Dokumen Elang Salam Bogor)
Komunitas Elang Salam berkolaborasi dengan komunitas Sekolah Alam lainnya saat Susur Pantai Perdana, Legon Pari pada 20-21 Januari 2018. (Foto: Dokumen Elang Salam Bogor) ()

Pasti seru dan heboh. Itulah yang dialami Komunitas Elang Salam Bogor.

Dari namanya, orang akan mengira komunitas ini pencita burung Elang, ternyata bukan.

Elang Salam merupakan singkatan dari Emak-emak Petualang Sekolah Alam.

Komunitas ini terdiri dari ibu-ibu yang menyekolahkan anaknya di Sekolah Alam Bogor.

Ade Soviany, salah satu pengagas Elang Salam, mengatakan komunitas ini awalnya terbentuk karena rasa penasaran mereka akan aktivitas ekspedisi dan petualangan yang sering dilakukan anak-anak mereka di Sekolah Menengah (SM) Sekolah Alam Bogor seperti mendaki gunung, menyusuri tepi sungai, camp di pulau, survival camp dan live in.

“Sebagai orang tua murid yang sering mengantar anak-anak ketika akan ekspedisi, kami tergelitik ingin mengetahui apa dan bagaimana anak-anak untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama melakukan ekspedisi. Kami ingin mengetahui bagaimana medan yang dijalankan anak-anak, mengapa anak-anak dibatasi dalam membawa perbekalan, mengapa anak-anak sering tidak mandi dan ganti baju dan sebagainya,” kata Ade saat ditemui Warta Kota di Lapangan Sempur Bogor, Minggu (13/5).

Suasana pendakian Gunung Semeru pada 26 Agustus 2017 lalu. (Foto: Dokumen Elang Salam Bogor)
Suasana pendakian Gunung Semeru pada 26 Agustus 2017 lalu. (Foto: Dokumen Elang Salam Bogor) ()

Tanpa keahlian
Berawal dari rasa ingin tahu ini, mereka lalu membentuk Komunitas Elang Salam.

Anggota komunitas ini adalah ibu rumah tangga dan ibu bekerja yang sebelumnya hampir tidak mempunyai keahlian mendaki gunung.

Hanya beberapa peserta yang pada saat mudanya aktif di pecinta alam.

“Bahkan ada anggota Elang Salam, jauh dari sosok pendaki pada umumnya, tapi malah lebih cocok sebagai sosok ibu-ibu pengajian,” tutur Ade.

Komunitas ini lalu meminta bantuan Arief Rahmawan, seorang pelatih dan guru Sekolah Alam Bogor, untuk melatih fisik dan mental mereka agar layak melakukan ekspedisi.

Ekspedisi pertama yang mereka lakukan adalah mendaki Gunung Gede pada 5-6 September 2015.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved