Ini Alasan Pilot Garuda Indonesia Ancam Mogok Kerja
Banyak Dewan Direksi Garuda Indonesia yang latar belakangnya bukan dari dunia penerbangan, melainkan dari perbankan.

PRESIDEN Asosiasi Pilot Garuda Indonesia (APG) Captain Bintang Hardiono menjelaskan awal mula kekecewaan para pilot dan karyawan pada umumnya yang memuncak pada ancaman mogok kerja para pilot pada pekan ini.
Pada April 2017, rapat umum pemegang saham (RUPS) memutuskan untuk menghapus posisi direktur operasi dan direktur teknik di internal perusahaan.
"Tidak ada direktur operasi dan direktur teknik itu berarti tidak ada penanggung jawab dalam audit Airport Operating Certificate (AOC). AOC itu istilahnya surat trayeklah kalau punya mikrolet," kata Bintang saat dihubungi Kompas.com pada Kamis (3/5/2018) malam.
AOC Garuda Indonesia kala itu harus diperpanjang pada Juni 2017 dengan terlebih dahulu menyelesaikan proses audit oleh auditor. Namun, di tengah jalan, auditor berhenti karena tidak ada direktur operasi dan direktur teknik sebagai penanggung jawab atas hasil audit tersebut.
Baca: Satu Bulan dari Sekarang, Karyawan dan Awak Kabin Garuda Indonesia Ancam Mogok
Karyawan dan pilot memprotes hal itu, yang kemudian ditindaklanjuti oleh perusahaan dengan pengangkatan direktur operasi dan direktur teknik yang dilakukan oleh Direktur Utama Pahala Nugraha Mansury.
Pengangkatan dua posisi direktur itu tidak dilakukan melalui mekanisme RUPS. Masalah kemudian berkembang ke hal-hal yang lebih teknis.
Bintang memandang, masalah yang dimaksud timbul karena banyak Board of Directors atau Dewan Direksi Garuda Indonesia yang latar belakangnya bukan dari dunia penerbangan, melainkan dari perbankan.
Penghapusan Mobil Jemputan
Bintang menyebut, salah satu kebijakan yang bertentangan dengan para pilot dan karyawan adalah meniadakan mobil jemputan untuk kru kabin. Dari kebijakan tersebut, disebut mulai bermunculan kasus kecelakaan yang menimpa para kru.
-
Keluarga Aceh Ini Bisa Hemat Rp 32 Juta Pergi Ke Surabaya Via Kuala Lumpur
-
Mahfud MD Kecewa Penerbangan Delay, Maskapai Garuda Indonesia Minta Maaf
-
Mahfud MD Keluhkan Penerbangan Garuda Indonesia Tujuan Lombok Delay Berjam-jam
-
Garuda Indonesia Sudah Turunkan Tarif di Sejumlah Rute Penerbangan, Aceh-Jakarta Rp 1,6 Juta
-
Garuda Indonesia Buka Lowongan Pramugari Khusus, Maksimal Usia 54 Tahun, Ayo Daftar!