Sekeluarga di Tangerang Tak Sekolah, Minum Comberan, dan Tinggal di Gubuk Derita
PASANGAN keluarga Arsad dan Yulianti terpaksa harus menahan sedih.Mereka tinggal di gubuk derita.
PASANGAN keluarga Arsad dan Yulianti terpaksa harus menahan sedih.
Warga asal Kelurahan Kunciran, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang itu mengalami nasib yang memprihatinkan.
Pasangan suami isteri ini dikaruniai enam anak. Dan keenam anaknya tersebut tidak mengenyam pendidikan.
Bahkan ketika terimpit ekonomi, sekeluarga itu sempat meminum air comberan. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Yulianti kepada Warta Kota saat berbincang hangat di Kantor Kecamatan Pinang, Tangerang.
"Kami tinggal di gubuk. Gubuknya kecil tidak ada listrik," ujar Yulianti, Rabu (2/5/2018).
Ia pun bingung saat sejumlah orang mendatangi gubuknya itu. Banyak orang yang berdatangan meminta keluarganya datang ke Kantor Kecamatan.
"Kami dipanggil Camat, ditanya - tanya. Saya dan suami nangis," ucapnya.
Kepedihan menggelayuti keluarga ini. Gubuknya sempat terbakar, bersyukurnya mereka bisa selamat.
"Kan enggak ada listrik, jadi kalo malam bakar api. Kebakaran segala adminitrasi seperti KTP, KK, dan Akte Kelahiran ludes kebakar," kata Yulianti.
Yulianti menyebut suaminya hanya bekerja petani kapas yang hasilnya pas - pasan. Dirinya sebagai ibu rumah tangga mengurus keenam anak - anaknya.
"Enggak tahu dipanggil Camat mau ngapain. Harapannya anak - anak saya bisa sekolah," paparnya.