Eksklusif Wartakota
Mahasiswi Butuh Uang Berobat Ibu Jual Keperawanan Kepada Pejabat, Tarif Sekali Kencan Jutaan Rupiah
Seorang mahasiswi mengaku menjual keperawanannya kepada pejabat karena membutuhkan uang untuk biaya berobat orangtuanya.
Penulis: Suprapto | Editor: Suprapto
WARTAKOTA, PALMERAH-- Seorang mahasiswi mengaku menjual keperawanannya kepada pejabat karena membutuhkan uang untuk biaya berobat orangtuanya.
Mahasiswi berinisial RA itu mengaku, pertama kali terjun ke dunia protitusi karena tuntutan ekonomi dan keinginannya membantu ekonomi keluarga.
"Dulu pertama kali terjun ke dunia protsitusi ragu juga, mau apa tidak (karena ini yang pertama). Tapi, mama sakit dan butuh biaya banyak," ujar RA blak-blakan.
Wanita berusia 22 tahun ini mengaku, sekali terjun ke dunia prostitusi mendapatkan uang yang cukup besar sehingga mengagetkan dirinya.
Baca: Dirut RS Jantung Harapan Kita Sebut Kopi Sehat untuk Jantung, Dia Langsung Minum Kopi Hitam
Baca: Pengakuan RA Mucikari Bikin Heboh, Tarif Artis Top Ini Rp 200 Juta untuk Layani Pejabat Daerah
"Ya akhirnya ambil side job. Ternyata duitnya besar juga," tambah RA saat wawancara dalam acara Hotman Paris Show yang disiarkan di MNC lifestyle tv kemarin malam.
RA tampil bersama Robby Abbas, mucikari prostitusi online yang kliennya mahasiswi, model, pramugari, dan juga artis.
Sebelum terjun ke dunia prostitusi, dia adalah seorang model majalah pria dewasa.
Tetapi, karena kesulitan ekonomi akhirnya dia pun menerima ketika ditawari side job oleh pengelola majalah pria dewasa tersebut.
RA tanpa malu-malu mengungkap rahasia tarif prostitusi di kalangan model atau mahasiswi yang ia jalaninya itu.
Dia mengaku taris sekali kencan untuk short time berkisar antara Rp 8 juta dan Rp 10 juta.
Ketika Hotman Paris Hutapea sebagai host di acara itu bertanya, RA menambahkan, ada model yang sangat cantik yang bayarannya Rp 25 juta untuk sekali kencan.
Tapi, uang sebesar itu tidak ia nikmati sendiri.
Dia memiliki agency, pengelola, atau semacam manajer di dunia artis yang mencarikan lelaki hidung belang.