Ini Jawaban Presiden Jokowi Saat Tanggapi Usulan Perlunya Menteri Pondok Pesantren
Presiden Joko Widodo menyatakan perlunya kalkulasi untuk menetapkan adanya menteri pondok pesantren dalam kabinetnya.

WARTA KOTA, PALMERAH -- Presiden Joko 'Jokowi' Widodo menyatakan perlunya kalkulasi untuk menetapkan adanya menteri yang khusus menangani dunia pondok pesantren (ponpes) dalam kabinetnya.
"Itu menjadi masukan bagi saya. Dulu waktu saya putuskan Hari Santri, itu juga masukan dari (para) kiai di pondok pesantren. Setelah itu baru diputuskan," kata Presiden di Madura, Jawa Timur, Minggu, ketika menanggapi usulan perlunya menteri pondok pesantren dalam kabinetnya.
Usulan itu muncul dari seorang pengasuh pondok pesantren saat Presiden melakukan kunjungan ke sebuah ponpes di Sumenep Madura pada Minggu malam.
Ia menilai usulan tentang perlunya menteri pondok pesantren itu menjadi masukan yang akan dihitung atau dikalkulasi.
"Saya dapat informasi jumlah santri di seluruh Indonesia ada sembilan juta. Sangat banyak. Jadi memang harus ada yang mengurusi atau memperhatikan mereka," kata Jokowi.
Namun, kata Presiden melanjutkan, apakah wujutnya menteri atau lainnya, harus dihitung telebih dulu.
"Ini tidak saya jawab di sini," kata Jokowi saat bersilaturahmi dengan pimpinan dan pengasuh Ponpes Al Karimiyah Sumenep.
Sebelumnya pimpinan Ponpes Alkarimiyah Busro Karim yang juga menjabat sebagai Bupati Sumenep, KH Busyro Karim, mengusulkan pembentukan kementerian pondok pesantren.
"Dengan banyaknya pondok pesantren, kami mengusulkan perlunya menteri pondok pesantren, karena bicara pondok pesantren pasti bicara pendidikan karakter, peningkatan skill, keutuhan bangsa dan negara. Tidak hanya yang tradisional tapi juga yang modern. Wajar jika ada yang khusus mengurus pondok pesantren," kata Busyro.
-
Dituduh Jokowi Pakai Konsultan Rusia, Prabowo Subianto: Pakai Politik Bojong Koneng
-
Partai Demokrat Ungkap 4 Blunder dalam The New Jokowi dan Dampaknya pada The New Prabowo
-
Puisi Romahurmuziy Sindir Kelompok Bela Agama Islam Tapi Tak Salat dan Baca Alquran
-
Bantah Pernyataan Jokowi, Rusia Tegaskan Tak Terlibat Politik di Indonesia
-
Jokowi Dinilai Mulai Agresif, Kubu 02: Tanda-tanda Kekalahan