Ibu Bayi 'Ajaib' di Enrekang Selalu Kerasukan Saat Dimintai Keterangan
Tim terdiri dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, dan Puskesmas Kota Enrekang.
WARTA KOTA, ENREKANG - Tim dari Pemerintah Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, mengunjungi kediaman Utje Ramadani (19), wanita yang dikabarkan melahirkan bayi ajaib di Dusun Penja, Desa Kareung, Kecamatan Enrekang, Senin (3/7/2017).
Disebut bayi ajaib, karena informasi yang beredar bayi tersebut langsung mengucapkan assalamualaikum saat baru dilahirkan, dan Utje mengaku hanya tiga jam mengandung sebelum melahirkan bayinya.
Tim terdiri dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, dan Puskesmas Kota Enrekang.
Baca: Bayi Cuma Tiga Jam di Kandungan dan Ucapkan Assalamualaikum Setelah Lahir Hebohkan Enrekang
Tim tersebut juga melibatkan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Komunitas Pemerhati Perempuan dan Anak Massenrempulu (KP2AM).
Tim gabungan tersebut berupaya mengorek informasi mengenai fakta yang sebenarnya dari kelahiran bayi tersebut. Mereka pun diperbolehkan mengambil gambar dan berbicara langsung dengan ibu bayi itu.
Namun, sayangnya pihak keluarga masih bersikukuh bahwa bayi tersebut adalah amanah dari sang pencipta.
Baca: Kakek Merasa Cucunya Ajaib, Bayi yang Dikabarkan Bisa Ucapkan Assalamualaikum Tidak Divaksin
Meski demikian, Kepala DP3A Enrekang Sawaliah Baharuddin merasa ada yang disembunyikan oleh keluarga tersebut.
Hal tersebut lantaran pihak keluarga tidak memperkenankan tim melihat ataupun mengambil gambar sang bayi.
"Saya rasa ada yang disembunyikan oleh keluarganya, apalagi kita juga tidak diperbolehkan melihat bayi dan juga menyentuh serta melihat kondisi perut sang ibu," ungkap Sawaliah kepada TribunEnrekang.com, Senin (3/7/2017).
Baca: Amanda Rawles Tak Ditanya Kapan Nikah Saat Lebaran
Dia juga mengaku kesulitan menggali komunikasi dengan Utje Ramadani, karena Utje selalu kerasukan jika dimintai keterangan tentang kelahiran bayinya.
Meski demikian, Sawaliah berjanji terus berupaya melakukan pendekatan dengan ibu si bayi, agar mendapat kejelasan mengenai kejadian ini.
"Kita akan berupaya cari tahu yang sebenarnya, agar nanti bayinya tidak sulit dalam urusan administrasi kependudukan," tuturnya. (Muh Asiz Albar)