Ramadan 2017
Pemerintah Ingin Harga Daging Sapi Stabil
Harga daging sapi yang biasanya terjadi lonjakan setiap jelang Lebaran, kini, sangat terkendali.
Penulis: Budi Sam Law Malau |
WARTA KOTA, DEPOK -- Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan bahwa harga daging sapi di bulan Ramadan sampai menjelang Lebaran kali ini, dinilai sangat terkendali dan cenderung stabil.
Terpantau tidak ada gejolak atau lonjakan harga daging sapi sampai saat ini, yang biasanya selalu terjadi setiap tahun menjelang Lebaran.
"Harga daging sapi yang biasanya terjadi lonjakan setiap jelang Lebaran, kini, sangat terkendali," kata Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dalam siaran persnya kepada Warta Kota, Sabtu (10/6/2017).
Menurut Enggartiasto yang akrab disapa Enggar, pihaknya telah melakukan langkah dalam meredam gejolak harga daging sapi yang biasa terjadi di bulan Ramadan dan jelang Lebaran.
Yakni dengan menyediakan stok daging sapi beku yang harganya telah ditetapkan yakni Rp 80.000/kg.
"Kami siapkan daging beku, dengan harga yang ditetapkan yakni maksimum Rp 80 Ribu, untuk meredam gejolak harga," kata Enggar.
Enggar menjelaskan daging sapi beku yang lebih sehat dan higienis menjadi alasan utama kini lebih banyak diburu masyarakat.
“Daging beku memang terbukti lebih higienis, dan lebih sehat," katanya.
Enggar mengakui bahwa sebelumnya sempat terjadi lonjakan harga daging sapi, seperti di Palembang, yang mencapai Rp 130.000/kg.
Namun itu kata Enggar bukan hal yang disasar pemerintah, karena lonjakan harga terjadi pada daging sapi premium.
Sementara pemerintah fokus dengan daging sapi yang disebutnya 'daging rakyat'
"Apa yang terjadi sekarang, daging sapi beku itu merupakan solusi. Dan daging segar jenis tertentu juga terkendali, namun bukan harga daging premium. Daging sapi kan terbagi-bagi lagi, ada paha luar paha dalam. Jadi secara keseluruhan semuanya terkendali," kara Enggar.
Menurutnya pada awal Ramadhan, Kemendag lewat Bulog, telah melepas dua ton daging beku impor asal India ke pasaran melalui mitra yakni Rumah Pangan Kita (RPK), Rumah Tani Indonesia dan agen di pasar-pasar.
"Contohnya di daerah Sumatera Selatan, Kepala Bulog Sumsel Babel, Bakhtiar AS mengatakan dua hari lalu sudah didatangkan lagi dua ton daging kerbau asal India dan dua ton daging sapi asal Australia," kata Enggar.
Bahkan untuk daging kerbau, sudah habis. "Untuk daging sapi saat ini masih ada di gudang Bulog Palembang yang rencananya akan dilepas melalui operasi pasar dan melalui mitra," katanya.