Diajukan Dua Pertanyaan Ini, Jawaban Calon Komisioner Komnas HAM dari FPI Enggak Nyambung

Diskusi publik pada proses seleksi tahap tiga yang digelar panitia seleksi anggota Komnas HAM, sempat diwarnai interupsi oleh audiens.

Tribunnews.com/Fahdi Fahlevi
Calon komisioner Komnas HAM Zainal Abidin Petir (tengah, berkemeja putih) 

WARTA KOTA, MENTENG - Diskusi publik pada proses seleksi tahap tiga yang digelar panitia seleksi anggota Komnas HAM, sempat diwarnai interupsi oleh audiens.

Hal ini dilakukan ketika calon komisioner Komnas HAM Zainal Abidin Petir menjawab pertanyaan yang dilayangkan oleh audiens.

"Jawabannya tidak menjawab pertanyaan dari kami," protes salah satu audiens yang memberikan pertanyaan, Kamis (18/5/2017).

Audiens menilai jawaban Zainal tidak sesuai pertanyaan mereka. Pada diskusi publik ini, Zainal mendapatkan dua pertanyaan langsung yang diarahkan terhadap dirinya.

Pernyataan pertama adalah mengenai tujuan Zainal bergabung dengan Komnas HAM, mengingat dirinya pernah bergabung dengan Front Pembela Islam (FPI) yang notabene pernah menolak HAM.

Pertanyaan kedua, adalah mengenai kebebasan umat beragama di Indonesia. Penanya mengkritisi diskriminasi terhadap jemaat HKBP Filadelfia Bekasi.

Namun, Zainal hanya menjawab satu pertanyaan dengan menceritakan pengalamannya sebagai anggota KPID dan Wakil Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Jawa Tengah (APPSI).

"Saya sudah sangat tertarik dengan Komnas HAM sejak daya di KPID. Saya mengalami sendiri bagaimana isu penyiaran," jawab Zainal.

Jawaban ini tidak membuat audiens puas, karena dinilai tidak menjawab seluruh pertanyaan. Namun, protes audiens akhirnya ditengahi oleh moderator, Ifdhal Kasim.

"Pertanyaan yang lain akan dijawab pada sesi selanjutnya. Ini kan cuma tiga menit," ujar Ifdhal.

Zainal pernah menjabat sebagai Ketua Tim Advokasi FPI Jawa Tengah. Dirinya lolos tahap kedua seleksi calon komisioner Komnas HAM, bersama 59 orang lainnya.

Sebanyak 30 orang dari total 60 peserta telah menjalani seleksi tahap ketiga, dengan agenda uji publik atau dialog publik, pada Rabu (17/5/2017) lalu. (Fahdi Fahlevi)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved