214 Napi dan Tahanan yang Kabur Ditangkap Lagi
Ratusan personel kepolisian dari Polda Riau dan sejumlah polres masih mencari serta mengejar para napi dan tahanan yang masih melarikan diri.
WARTA KOTA, PALMERAH - Hingga Sabtu (6/5/2017) siang, sebanyak 214 narapidana dan tahanan yang kabur pasca-kerusuhan di Rutan Klas IIB Sialang Bungkuk, Pekanbaru, Riau, berhasil ditangkap petugas.
"Sekarang sudah 214 napi yang kabur dari Rutan Sialang Bungkuk berhasil ditangkap," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Riau Kombes Guntur Aryo Tejo, saat dihubungi.
Menurut Guntur, 214 napi dan tahanan yang kabur tertangkap petugas saat bersembunyi di perumahan warga sekitar rutan, dan saat melakukan pelarian dengan angkutan umum di beberapa kabupaten di Riau, di antaranya di Kabupaten Pelalawan,Kampar, Siak, dan Kabupaten Bengkalis.
Baca: Petugas Rutan Pekanbaru Sempat Disandera Tahanan
Sampai saat ini, ratusan personel kepolisian dari Polda Riau dan sejumlah polres masih mencari serta mengejar para napi dan tahanan yang masih melarikan diri.
Sementara, kondisi di dalam Rutan Klas IIB Sialang Bungkuk sudah kondusif. Sejumlah napi dan tahanan yang sebelumnya berkeliaran di sekitar rutan, sudah kembali ke blok masing-masing.
Selain itu, ada 700 personel gabungan dari Polri, TNI, dan Satpol PP yang melakukan penjagaan di sekeliling rutan.
Baca: Dua Tahanan Pura-pura Bantu Warga Cari Narapidana yang Kabur, Mengaku Jualan Lontong
Kerusuhan disertai bentrok fisik terjadi di Rutan Klas IIB Sialang Bungkuk, Pekanbaru, Riau, Jumat siang kemarin, menjelang para penghuni dikeluarkan dari sel untuk pelaksanaan Salat Jumat.
Pembakaran dan perusakan fasilitas rutan dilakukan para napi dan tahanan. Minimnya petugas sipir yang berjaga, membuat aksi kerusuhan tersebut dimanfaatkan 200 sampai 300 napi dan tahanan untuk melarikan diri dari rutan.
Baca: Warga Sempat Dorong-dorongan Pintu dengan Tahanan yang Kabur di Pekanbaru
Kerusuhan diduga dipicu kelebihan kapasitas, minimnya fasilitas air, dan adanya pelayanan atau perlakuan petugas rutan yang tidak mengenakkan. (*)