APJII: Pengguna Internet Capai 132,7 Juta

Survei yang digelar pada Juni 2016 itu menunjukkan bahwa pengguna internet di Indonesia, kini, telah mencapai 132,7 juta.

Penulis: |
Twitter
Pengguna internet sudah mencapai hampir 140 juta di Indonesia. 

WARTA KOTA, KEBAYORAN BARU -- Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) merilis hasil survey terakhir terkait statistik pengguna internet di Indonesia berikut perilaku pengguna internet itu.

Survei yang digelar pada Juni 2016 itu menunjukkan bahwa pengguna internet di Indonesia, kini, telah mencapai 132,7 juta.

Angka ini jauh lebih tinggi dari hasil survei 2014, yang saat itu, berjumlah 88 juta.

Ketum APJII, Jamalul Izza mengatakan, dibanding hasil survey 2014, hasil survei terkini menunjukkan bahwa penetrasi internet itu sudah mencapai 51,8 persen dari total populasi penduduk Indonesia yang mencapai 256,2 juta jiwa.

Artinya, kata dia, masih ada 48,2 persen populasi penduduk yang belum memanfaatkan internet dalam kehidupan sehari-hari.

“Itu jadi pekerjaan rumah kita bersama. Kami berharap, angka penetrasi internet 2017 bertambah lagi, karena populasi penduduk Indonesia juga kian bertambah,” tuturnya dalam rilis survey internet APJII 2016 di The Hook, Jalan Cikatomas II, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (24/10/2016).

Dari 132,7 juta pengguna internet itu 47,5 persen diantaranya adalah perempuan, dan 52,5 persen lainnya laki-laki. Dilihat dari daerah asal, sekitar 65 persen atau 86,3 juta pengguna internet itu ada di Pulau Jawa. Kemudian 15,7 persen atau sekitar 20,75 juta pengguna berada di Sumatera. Sementara di Indonesia bagian timur, seperti di Bali dan Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua, pengguna internetnya masing-masing tak lebih dari 7 persen, atau di bawah 9 juta.

Jamalul mengakui, masih minimnya infrastruktur dan kurangnya persebaran populasi di luar Jawa mempengaruhi penetrasi internet di wilayah itu. Proyek Palapa Ring yang bakal rampung dikerjakan pemerintah pada 2019, diharapkan akan membuka akses bagi kawasan Indonesia Tengah dan Indonesia Timur. “Kami dari APJII mendukung perbaikan infrastruktur melalui Palapa Ring itu,” imbuhnya.

Ironisnya, dari sekitar 132,7 juta pengguna itu, baru sekitar 10,4 juta yang sehari-harinya menggunakan internet untuk keperluan bisnis, berdagang dan cari barang. Mayoritas pengguna, sekitar 31,3 juta, menggunakan internet untuk meng-update informasi, dan 17,9 juta untuk mengisi waktu luang.

“Dari angka ini terlihat bahwa potensi e-commerce Indonesia masih bisa jauh lebih berkembang karena baru 10,4 juta yang mengakses internet untuk keperluan bisnis, dagang, atau cari barang,” harap Sekjen APJII, Henri Kasyfi Soemartono.

Meski begitu, sebanyak 130,8 juta pengguna (98,6 persen) sudah mengetahui bahwa internet sebagai tempat menawarkan, mencari, atau jual beli barang dan jasa. Online shop menjadi konten komersial yang sering dikunjungi oleh 82,2 juta pengguna (62 persen), di urutan berikutnya adalah konten bisnis personal, yang dikunjungi 45,3 juta pengguna (34,2 persen).

Dilaporkan juga bahwa 84,2 juta pengguna internet (63,5 persen) pernah bertransaksi online. Namun teknis pembayaran transaksi online itu sebagian besar tidak dilakukan dalam sekali akses internet, karena 48,7 juta pengguna (36,7 persen) memilih menyelesaikan pembayaran lewat ATM. Sedangkan 18,8 juta pengguna (14,2 persen) memilih transaksi bayar di tempat (cash on delivery/COD), dan 9,9 juta (7,5 persen) yang memilih menggunakan internet banking.

Henri menambahkan bahwa dari sisi profesi, pengguna yang menjadi karyawan swasta dan mahasiswa masih dominan, masing-masing mencapai 88 persen (23,8 juta) dan 89 persen (18 juta). Uniknya, pekerja kesehatan juga menempati prosentase yang tinggi, yaitu 85 persen. “Data statistik yang lebih mencengangkan menunjukkan bahwa anak usia 10-14 tahun telah 100 persen menggunakan internet, sementara hanya 3 persen penduduk berusia 50 tahun yang menggunakan internet,” bebernya.

Terkait jenis layanan internet yang sering digunakan, sebanyak 69,9 persen (92,8 juta) merupakan pengguna mobile internet. Selebihnya sekitar 13,3 persen (17,7 juta) mengakses internet dari rumah; 11,2 persen (14,9 juta) menggunakan fasilitas internet kantor; 2,2 persen (2,9 juta) menggunakan fasilitas internet kampus; 0,9 persen (1,2 juta) mengakses internet café, dan 1,6 persen (2,1 juta) lewat warung internet.

Survei tersebut dilaksanakan APJII bersama Polling Indonesia. Yonda Nur Taqwa, dari Polling Indonesia mengatakan, survey dilakukan dengan tatap muka menggunakan metode multi stage dan random sampling. Survei dilakukan bertahap, yaitu untuk survey statistic pengguna internet dilakukan pada 1—11 Juni 2016 dengan jumlah sampel sebanyak 1.250 orang.

Survei berikutnya untuk mengetahui perilaku pengguna internet dilakukan pada 15—29 Juni 2016 dengan jumlah sampel sebanyak 2.000 orang. “Pemilihan sampel dilakukan secara acar sesuai basis provinsinya. Di Pulau Jawa yang populasinya besar, jumlah sampel yang diambil juga lebih besar,” bebernya.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved