Pemilukada DKI Jakarta

Aplikasi Qlue, Sandi Uno: Tetangga Saya Pada Gak Pake Tuh

Sandi Uno mengatakan, tak satupun tetangga rumahnya di Jalan Pulau Bangkeng 5, menggunakan aplikasi laporan warga atau biasa disebut Qlue.

Warta Kota/Panji Baskhara Ramadhan
Sandiaga Salihin Uno atau Sandi Uno, saat menyambangi pemukiman kumuh di sebuah gang sempit, yakni Jalan Budi Mulia Gang E3-E4 RT 04/10, Pademangan Barat, Pademangan, Jakarta Utara, Jumat (3/6/2016) 

WARTA KOTA, PADEMANGAN - Calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta, Sandiaga Salahudin Uno atau Sandi Uno menyambangi pemukiman kumuh di sebuah gang sempit, Jalan Budi Mulya, Gang E3-E4, RT 04/10, dan RT 02/RW 09, Kelurahan Pademangan Barat, Pademangan, Jakarta Utara, Jumat (3/6).

Sandi Uno mengatakan, tak satupun tetangga rumahnya di Jalan Pulau Bangkeng 5, Kelurahan Selong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, menggunakan aplikasi laporan warga atau biasa disebut Qlue.

"Saya tuh yakin banget nih ya, tetangga saya satupun kaga ada yang make tuh aplikasi (Qlue).. Hahaha.. Ya abis gimana ya.. Toh di wilayah saya di Pulau Bangkeng 5 enggak ada masalah apa-apa. Apa yang mau dilaporkan? Karena di wilayah saya pun yang kelas menengah ke atas," jelas dia saat blusukan ke wilayah Kelurahan Pademangan Barat.

Menurut dia, jikalau di wilayah rumahnya ada permasalahan pun ditanggapi dengan cepat.

"Ya jalan rusak dikit, langsung cepat dimulusin. RT RW-nya kalau ada masalah sampah cepat tanggap, apalagi ibu-ibu PKK-nya. Cepat tanggap semua. Jadi emang enggak musti menggunakan aplikasi Qlue. Saya bingungnya, kenapa di wilayah tertinggal justru pemerintah sulit cepat tanggapnya. Padahal ada aplikasi itu sudah membantu. Makanya saya datang ke wilayah kumuh sambangi warga karena ingin tahu, terbantu enggak warga dengan aplikasi itu. Justru banyak masalah dan enggak tercover," ungkapnya.

Ia berharap, pemerintah dapat menarik simpati warga dan pihak RT RW hingga Kelurahan untuk sama-sama melaporkan permasalahannya lewat aplikasi Qlue. Yakni dengan cara berkomunikasi dengan baik, dan memberikan dana operasional yang cukup.

"Saya lihat aplikasinya cukup bagus, detail, dan berguna sekali untuk melihat bagaimana kondisi wilayah DKI Jakarta. Hanya saja perlu dibenah sedikit. Bahkan, pemerintah harusnya dapat berkomunikasi dengan baik, atau bagaimana caranya agar menarik perhatian mereka menggunakan aplikasi itu. Contoh dari dana operasional, jika mereka mengupload satu foto, upah Rp 1000-3000 saja penggunanya pasti senang uploadnya gitu loh," katanya. (BAS)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved