Armada Pengangkut Minim, Sampah di Jaktim Berserakan

Kekurangan armada pengangkut sampah membuat pengelolaan sampah di Jakarta Timur sering terkendala. Sampah berceceran di pelosok wilayah ini.

Penulis: Junianto Hamonangan |
zoom-inlihat foto Armada Pengangkut Minim, Sampah di Jaktim Berserakan
Warta Kota/Dwi Rizki
Kepala Sudin Kebersihan Jakarta Timur Wahyu Pudjiastuti.

WARTA KOTA, MAKASAR-‎Volume sampah di Jakarta Timur‎ yang tinggi, belum didukung dengan jumlah armada pengangkut sampah yang memadai. Padahal volume sampah per harinya bisa mencapai angka 1.800 ton.

Sementara jumlah armada yang aktif hanya 154 unit saja dari 197 unit yang tersedia. ‎Hal itu disebabkan sebagian truk kondisinya sudah tidak layak jalan sehingga tidak bisa lagi digunakan untuk keperluan operasional.

Kasudin Kebersihan Jakarta Timur, Wahyu Pudjiastuti menjelaskan bahwa jumlah armada pengangkut sampah di wilayahnya sekarang ini masih minim. Oleh sebab itu diperlukan pengadaan armada baru agar penanganan sampah di wilayahnya terkendali.

"Saat ini kendaraan yang ada hanya 197 unit. Namun yang efektif beroperasi hanya 154 unit dan itu juga tidak seluruhnya berfungsi maksimal karena selebihnya rusak parah dan tak bisa dioperasikan," katanya, Kamis (2/7/2015).

Wahyu menambahkan, sebanyak 25 armada yang tidak layak, akan didem dan diusulkan untuk dilakukan proses penghapusan aset. Hal itu sudah dilaporkan ke BPKAD (Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah) DKI Jakarta.

Idealnya armada di wilayah Jakarta Timur sekitar 280 hingga 300 unit, untuk menangani sampah sebanyak 1.800 ton secara rutin per harinya.‎ Untuk itu Wahyu menjelaskan pihaknya berusaha mengatasi masalah itu dengan menyewa sejumlah armada.

"Untuk menutupi kekurangan unit, terpaksa kami sewa 79 armada. Ini penyewaan armada terakhir karena tahun 2016 sudah tidak boleh lagi menyewa truk," tuturnya.

Dengan kebijakan baru tersebut, nantinya pada tahun 2016 pihaknya akan kedatangan armada baru. Wahyu menjelaskan pihaknya mengusulkan sebanyak 154 armada baru untuk wilayahnya ke Dinas Kebersihan DKI.

"Nantinya diharapkan seluruh usulan itu dapat terpenuhi demi pengangkutan sampah yang optimal," tutupnya.

Adapun dari 10 kecamatan yang ada di Jakarta Timur, Cakung menjadi daerah yang paling banyak menghasilkan sampah dimana per harinya bisa mencapai 350 ton. Hal itu terjadi karena wilayahnya yang luas serta memiliki jumlah penduduk yang padat.

Selain itu juga karena banyaknya warga daerah lain yang ikut membuang sampah seperti dari Bekasi, Rorotan dan daerah-daerah sekitarnya. Adapun daerah terendah yang menghasilkan sampah yakni Matraman dimana per harinya hanya 126 ton.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved