Depok Deklarasikan Diri Menuju Smart City

WARTA KOTA, DEPOK - Setelah mencanangkan Depok Cyber City, kini Pemerintah Kota Depok menyatakan kesiapannya untuk menjadikan Depok menuju Kota Pintar (Smart City).

Hal itu diusung, karena Depok dekat dengan Ibu Kota Jakarta yang akses internetnya cukup mudah.

Wakil Walikota Depok Idris Abdul Shomad mengatakan, Smart City bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam pelayanan publik.

Salah satunya dengan penyediaan hot spot gratis di sepanjang Jalan Margonda.

"Upaya Depok Cyber City dengan pengguna terbanyak internet di Indonesia. Membuat masyarakat luas. Melek informasi, melek teknologi terhadap serapan informasi. Depok Cyber City sehat berteknologi dengan internet sehat," kata Idris dalam acara Depok ICT Award Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), Sabtu (13/6).

Idris menambahkan bahwa Smart City dirancang bagi masyarakat untuk memanfaatkan informasi sumber daya di dalam kota secara efisien dan maksimal.

Penyediaan Wifi gratis di 254 titik kelurahan.

"Penyediaan Call Center, penyediaan website. Wifi di 16 sekolah. Karena itu dengan Depok ICT Award ini dengan mengundang anak muda dalam lomba animasi dan lomba live report dapat menggerakan gerakan Depok Smart City," paparnya.

Direktur Pemberdayaan Informatika Kemenkominfo, Septriana Tangkari menyatakan bahwa konsep Smart City yakni membuat pemerintah dan masyarakat terintegrasi. Salah satunya dalam hal pelayanan publik.

"Seluruh data bisa satu pintu, berbasis IT. Masyarakat memperoleh kesempatan pelayanan dengan mudah, urus dokumen kependudukan. Data sudah ada tinggal melengkapi. Bagaimana semua masyarakat dengan smart city utamanya jaga pelayanan efisiensi, cepat, transparansi," paparnya.

Apalagi dengan UU Keterbukaan Informasi Publik (KIP), kata dia, semua informasi yang ada dapat dengan mudah diakses.

Ia menjelaskan sejumlah kota yang berkomitmen menjadi Smart City diantaranya Depok, Bandung, dan Surabaya.

"Kota - kota besar seperti Depok, Bandung, Surabaya ingin menjadi Smart City. Bogor juga sudah mulai. Ini lebih hemat biaya. Kami bersifat mendorong hingga pelatihan SDM untuk pendampingan," tuturnya. (dod)