Daeng Koro Ahli Strategi Perang, Dijuluki Perampok ala Robin Hood

Kalau merampok atau mencuri motor, uangnya dibagi-bagikan ke kelompoknya. Ia juga menyantuni janda-janda teroris, lanjut Ridlwan.

zoom-inlihat foto Daeng Koro Ahli Strategi Perang, Dijuluki Perampok ala Robin Hood
Warta Kota/Istimewa
Daeng Koro.

WARTA KOTA, PALMERAH - Nama Daeng Koro namanya mulai tersohor di jajaran kelompok radikal berkat kemampuannya dalam bidang kemiliteran.

Peneliti terorisme Ridlwan Habib menyebut, pemilik nama asli Sabar Subagyo alias Mas Koro itu adalah ahli strategi gerilya.

"Dia ahli strategi perang dan gerilya. Dia tahu kapan harus menyerang, kapan mengelak. Kemampuan militernya sangat jago," kata Ridlwan kemarin.

Gelar daeng diperoleh Kang Koro di kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso alias Abu Wardah yang bercokol di pegunungan di kawasan Poso, Sulawesi Tengah.

Gelar diberikan lantaran di kelompok itu Kang Koro dikenal sebagai Robin Hood.

"Kalau merampok atau mencuri motor, uangnya dibagi-bagikan ke kelompoknya. Ia juga menyantuni janda-janda teroris," lanjut Ridlwan.

Karena kedermawanannya itulah, Kang Koro mendapat julukan Daeng Koro.

"Ia sangat disegani di kelompok itu. Selain ahli perang, ia juga terkenal dermawan," lanjut Ridlwan.

Selain menguasai strategi gerilya, Daeng Koro juga ahli membuat bom dan jago melakukan pelatihan kemiliteran. Latar belakang militer yang dimiliki Daeng Koro menjadikan pergerakan kelompok teroris tersebut sangat taktis dan sulit ditangkap.

Kabag Penum Humas Polri Kombes Rikwanto menjelaskan bahwa Daeng Koro dipercaya Santoso menjadi ketua pelaksana kegiatan pelatihan militer atau tadrib asykari di daerah Tuturuga Kabupaten Morowali, tadrib di Sulawesi Barat, tadrib di Mambi, serta kegiatan tadrib yang dilaksanakan di Gunung Tamanjeka Poso.

Dalangi pembunuhan
Aksi Daeng Koro antara lain ia menjadi aktor intelektual dalam pembunuhan Briptu Andi Sapa dan Brigadir Sudirman di Tamanjeka serta pelaku penghadangan dan penembakan anggota brimob di Kalora.

Selain itu Daeng Koro juga merupakan perakit dan eksekutor bom Pantangolemba. Ia juga terlibat kontak senjata dengan anggota Polri di Gunung Gayatri Desa Maranda, Poso.

Tak hanya itu, Daeng Koro juga terlibat dalam pengadaan senjata yang saat ini menjadi senjata inventaris Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

"Sebagai penghubung antara kelompok MIT dengan kelompok Makassar dan sebagai ahli strategi bagi pergerakan kelompok MIT, serta aktor intelektual penembakan warga masyarakat di desa Masani," terang Rikwanto. (tribunnews/ter/yls)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved